Persija Jakarta Tunggak Gaji Pemain, Begini Respons Erick Thohir

Persija Jakarta Tunggak Gaji Pemain, Begini Respons Erick Thohir

Terkini | okezone | Minggu, 16 Maret 2025 - 00:22
share

JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, merespons isu terkait Persija Jakarta yang dilaporkan gaji pemain di tengah Liga 1 2024-2025. Erick mengisyaratkan bahwa federasi tak bisa ikut campur.

Ya, Persija Jakarta sedang diterpa isu penunggakan gaji pemain. Awal mulai masalah internal skuad Macan Kemayoran -julukan Persija Jakarta- berawal dari pernyataan Gusta Almeida pada 5 Maret 2025.

1. Persija Jakarta Tunggak Gaji Pemain

Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, juga membenarkan kalau timnya sedang diterpa masalah internal. Hanya saja, Pena tidak mengungkap persoalan apa yang menghantui klubnya.

Namun rumor yang beredar, tim asal Jakarta itu diterpa masalah yang berkaitan dengan finansial. Manajemen Macan Kemayoran diduga sedang menunggak gaji para pemain dan anggota tim.

Tunggakannya pun bervariasi. Ada yang dua hingga tiga bulan. Begitulah kabar yang beredar belakangan ini.

2. Respons Erick Thohir

Terkait hal itu, PSSI pun angkat bicara. Namun, Erick mengisyaratkan kalau federasi tidak bisa ikut campur karena itu persoalan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan klub.

"Nah, ini kadang-kadang bukan kami membela diri, seakan-akan PSSI bertanggung jawab atas semua hal. LIB itu dimiliki 99 persen sahamnya oleh klub-klub, PSSI cuma punya 1 persen," kata Erick, dikutip Minggu (16/3/2025).

"PT LIB kalau kita lihat Liga Indonesia ini cukup independen dibandingkan banyak negara. Jadi tentu isu daripada klub yang tidak bayar gaji atau LIB yang sedang memperbaiki dirinya, kita mendukung," lanjutnya.

 

3. Peran PSSI

Namun begitu, Erick menjelaskan bukan berarti PSSI lepas tangan dalam pengelolaan dan hal lain yang berkaitan dengan kompetisi atau liga di dalam negeri. Dia membeberkan peran dan kontribusi PSSI terhadap Liga Indonesia.

Contohnya, seperti pengembangan wasit hingga penggunaan teknologi canggih Video Assistant Referee (VAR). Hal ini diterapkan untuk seluruh pertandingan Liga 1 Indonesia 2024-2025.

"Buktinya PSSI investasi besar-besaran di perwasitan yang jumlahnya sekarang 13 ribu. Waktu dulu hanya tiga ribu. Dan kita melatih para wasit ini dengan standar AFC dan FIFA. Itu biaya dari kami Lalu wasit-wasit ini juga diberikan yang namanya asuransi kesejahteraan," tutur Erick.

"Memang kita mensupport itu dengan maksimal, termasuk juga kita mendorong liga melakukan VAR. Jadi tentu situasi dari masing-masing dinamika itu ya memang kita berikan tanggung jawab," pungkasnya.

Topik Menarik