6 Fakta Terbaru Danantara Siap Lampaui Temasek dan Khazanah

6 Fakta Terbaru Danantara Siap Lampaui Temasek dan Khazanah

Terkini | okezone | Sabtu, 18 Januari 2025 - 06:16
share

JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono memberi kabar terbaru perihal Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Menurutnya, BPI Danantara belum akan diluncurkan pada bulan ini.

“Belum, (Danantara) belum diluncurkan Januari ini,” kata Thomas dalam kegiatan Semangat Awal Tahun 2025 di Jakarta.

Berikut fakta Danantara yang dirangkum Okezone, Sabtu (18/1/2025):

1. Alasan Pembentukan Danantara

Wamenkeu Thomas menyebut pembentukan Danantara bertujuan untuk mengoptimalkan aset badan usaha milik negara (BUMN) secara komersial. Sementara proses itu, menurut dia, cukup kompleks.

Maka dari itu, perlu ada persiapan yang matang sebelum resmi meluncurkan Danantara.

"Kita harus mencari cara untuk bisa mendorong lebih kuat. Bukan hanya sekadar aset, tapi juga dari segi keuangan," tutur dia.

2. Arahan Presiden Prabowo ke Pimpinan Danantara

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani dalam keterangan bersama jajaran BPI Danantara usai diterima Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta menyampaikan Presiden memberikan arahannya agar proses terkait Danantara dilakukan secara transparan, terbuka, mengikuti peraturan yang ada, serta mengutamakan tata kelola.

Kala itu, Rosan baru kembali mendampingi Presiden dalam kunjungan ke beberapa negara. Menurutnya beberapa negara juga telah memberikan dukungan dan masukan, hingga siap memberikan asistensi terkait pembentukan Danantara.

“Harapannya ini bisa menjadi kekuatan dari kita semua yang memang selama ini mungkin belum kita gali secara optimal. Dan juga tadi disampaikan, yang paling penting orang-orangnya, manajemennya dipilih yang baik dan benar dan harus profesional. Itu juga arahan dari beliau (Presiden), dan ke depan prosesnya akan kita laporkan secara bertahap kepada beliau,” jelasnya.

 

Lebih jauh, menurut Rosan, dalam pertemuan itu Presiden Prabowo turut menekankan empat prioritas utama pemerintahan, yaitu hilirisasi, ketahanan pangan, ketahanan energi, dan Danantara.

Rosan dan jajaran BPI Danantara selaku pembantu Presiden, siap melaksanakan tugas dan amanat Presiden tersebut.

3. Regulasi Pembentukan Danantara

Sementara itu, Kepala BPI Danantara Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan regulasi terkait BPI Danantara akan diatur melalui peraturan pemerintah (PP), dan menanti ditandatangani Presiden Prabowo.

Sedangkan, mengenai peluncuran BPI Danantara, Muliaman menyampaikan hal itu masih menantikan waktu luang dari Presiden Prabowo.

“Beliau cuma berpesan secepat mungkin, dengan kehati-hatian yang tinggi. Saya kira cuma itu,” tutur Muliaman dilansir Antara.

4. Danantara Bisa Lebih Baik dari Temasek dan Khazanah

Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dinilai akan lebih baik dari Temasek milik Singapura dan Khazanah milik pemerintah Malaysia.

Saat ini, pemerintah Indonesia masih dalam proses penyusunan kerangka regulasi sebagai landasan hukum pembentukan BPI Danantara, karena tidak hanya sekedar penggabungan aset-aset perusahaan negara saja namun bertujuan agar perusahaan negara bisa mendapatkan permodalaan atau kerjasama yang lebih besar dari investor global.

Guru Besar Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Wihana Kirana Jaya mengatakan, Danantara merupakan institusi yang melakukan reform hingga 2045, sehingga perlu disiapkan dari semua sisi. 

"Nah saya mulai dari positive side ya atau dari opportunity Danantara tadi. Kalau itu terjadi berarti kan fleksibilitas tidak banyak campur tangan politis ya. Tapi artinya kalau di APBN diawasi, aset negara walaupun aset dipisahkan. Walaupun juga dibikin lagi satu entitas baru private sector yang kayak Khazanah dan Temasek itu sesuatu yang positif," kata Wihana dalam sesi wawancara.

Dengan pembentukan Danantara, kata Wihana akan menambah aset lebih besar, adanya fleksibilitas, koordinasi dalam satu strategi serta independen terhadap campur tangan-campur tangan sebelumnya masih terjadi sebelum dipisahkan. Meski demikian, ada tantangan dalam pembentukan Danantara.

"Challenging yang kedua adalah untuk membuat trustworthiness dari investor global. Investor global kan butuh leverage yang bagus, yang banyak, yang besar. Kalau Temasek itu kan lembaga besar yang bisa menginvest di Sigma dan seterusnya. Kalau Khazanah juga mengumpulkan dana tapi ingin melakukan negosiasi atau mencari partnership global. Nah ini memang ada beda-beda antara Temasek, kemudian Khazanah, dan Danantara," katanya.

5. Ide Bagus

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan superholding BUMN, yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).  Ide superholding ini pun dianggap ide yang bagus.


"Jadi Danantara itu sebenarnya ide bagus ya. Banyak best practice yang sudah dijalankan di negara-negara lain. Di Singapura maupun di Malaysia ya kan kita sudah tahu, Temasek dan Khazanah," kata Ekonom Senior Didik J Rachbini dalam sesi wawancara.

Namun, lanjut dia, ide yang bagus ini harus segera dibarengi dengan berbagai persiapan yang matang. Tujuannya, agar BUMN yang dikelola Danantara semakin bagus.


Diakui oleh Didik, proses penyiapan Danantara ini tidaklah mudah. Sejumlah aturan harus dilakukan sinkronisasi, agar tidak bertabrakan satu dengan lainnya. 

6. BUMN Go Global

Didik juga berharap, dengan adanya Danantara, maka BUMN-BUMN bisa masuk ke kancah global. Meskipun saat ini sejumlah BUMN juga sudah masuk ke kancah global.


"Kalau Danantara sudah dipersiapkan nanti dia akan masuk ke dalam kancah global. Sekarang sebenarnya sudah ada seperti BRI, Mandiri, kan sudah masuk ke dalam perusahaan global. Masuk 500 top perusahaan global. Jadi dengan adanya Danantara nanti akan lebih bagus," harapnya.

Topik Menarik