Terkuak Utusan PDIP yang Gerilya Pertemukan Megawati-Prabowo

Terkuak Utusan PDIP yang Gerilya Pertemukan Megawati-Prabowo

Nasional | okezone | Jum'at, 17 Januari 2025 - 00:10
share

JAKARTA - Juru Bicara PDIP M Guntur Romli mengungkapkan, komunikasi antara Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto masih terjaga dengan baik meski kedunya belum pernah bertemu langsung. Ia berkata, komunikasi dua tokoh negara itu melalui sejumlah perantara.

Pernyataan itu, merespons wacana pertemuan Megawati-Prabowo yang menguat belakangan waktu terakhir. Ia mengatakan, Megawati-Prabowo memiliki sejarah persahabatan, perkawanan yang sangat panjang dan dipertemukan dari sisi ideologis dan historis.

"Secara historis Ibu Mega dan Pak Prabowo pernah dipersatukan dalam chemisty pasangan MegaPro pada tahun 2009. Dari sisi ideologis, keduanya adalah pemimpin partai politik berhaluan nasionalis di Indonesia yang memiliki komitmen yang sangat teguh menjaga, merawat negeri ini, membela Pancasila, UUD45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika," kata Guntur dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).

Kendati demikian, Guntur mengungkapkan bahwa komunikasi antara Megawati dan Prabowo masih terjaga meski keduanya belum pernah betemu. Komunikasi itu, kata dia, melalui utusan dari masing-masing pihak baik PDIP maupun Gerindra.

"Kalau dari partai kami, dari PDI Perjuangan, senior-senior kami yang sering diminta untuk menjadi utusan di antaranya Mbak Puan Maharani, Bapak Oly Dodokambey, Mas Pram (Pramono Anung), dan juga Mas Ahmad Basarah," terang Guntur.

 

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa agenda pertemuan Megawati-Prabowo tak akan membahas kesepakatan politik. Ia pun membantah kabar bahwa pertemuan kedua tokoh itu ditujukan untuk membahas kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di KPK.

"Kalaupun nanti pertemuan itu terjadi, maka agenda-agenda yang akan dibahas adalah agenda kenegaraan dan kebangsaan, bukan terkait dengan deal-deal politik," terang Guntur.

"Apalagi, yang saya dengar, yang kami dengar, sudah ada spekulasi, akan ada pembahasan soal kasus yang menimpa Sekjen PDI Perjuangan, Mas Hasto Kristianto, yang saat ini mengalami kriminalisasi dengan suatu perkara hukum. Itu merupakan informasi yang tidak benar, yang merupakan tuduhan yang tidak berdasar," tegasnya.
 

Topik Menarik