Menko Airlangga: Harga Komoditas RI Tak Naik meski Ekonomi Global Bergejolak
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan harga komoditas di Tanah Air tidak mengalami kenaikan, menyusul proyeksi terjadinya gejolak ekonomi dan politik global pada 2025.
1. Fundamental Ekonomi Nasional
Bahkan, sejumlah fundamental makro ekonomi nasional diyakini relatif lebih aman atau tidak terdampak oleh ketidakpastian ekonomi dan politik dunia sepanjang 2025. Airlangga menyebut, kondisi ini berbeda dengan krisis kesehatan alias Covid-19 yang memporak porandakan sejumlah aspek penting.
“Diantara ketidakpastian ini ada beberapa hal yang relatif lebih aman, yaitu pertama bahwa ketidakpastian ini tidak meningkatkan harga komoditas,” ujar Airlangga di Jakart Rabu (15/1/2025) .
“Berbeda dengan apa yang terjadi pada saat Covid harga komoditas naik, tidak terkendali dan juga inflasi melonjak. Namun sepertinya ketidakpastian di sini sudah terekam dalam harga yang sudah lebih normalized,” paparnya.
2. Minyak Mentah
Untuk minyak mentah misalnya belum mengalami kenaikan harga, sekalipun terjadi gesekan di Timur Tengah. Kawasan ini memang menghasilkan minyak bumi yang diimpor ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
“Kita melihat ketidakpastian di Timur Tengah belum menaikkan harga BBM, harga premium yang relatif aman. Kemudian berbanding komoditas dibandingkan pada saat Covid tentu jauh dibawah,” beber dia.
3. APBN 2025
Situasi tersebut membuat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun ini masih aman dan terjangkau. Bahkan dipastikan tidak ada penyesuaian APBN untuk BBM bersubsidi.
“Kita tidak seperti di beberapa tahun yang lalu, dimana lonjakan harga BBM memerlukan penyesuaian terhadap BBM maupun terhadap price, terhadap subsidi dan tentunya itu menaikkan inflasi,” lanjutnya.
“Kita lihat inflasi kita relatif terkendali di 1,55 persen dan ini salah satu yang terendah. Dan pertumbuhan ekonomi di 2024 berbagai proyeksi masih menekap kan kita pada harga di 5 persen,” ungkap Airlangga.