Penurunan Pameran Lukisan Karya Yos Suprapto

Penurunan Pameran Lukisan Karya Yos Suprapto

Terkini | okezone | Senin, 23 Desember 2024 - 21:10
share
SURABAYA - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya menengarai jika sidang kasus Alastlogo yang saat ini sedang berjalan telah direkayasa. Kecurigaan ini berdasarkan pada pengakuan para saksi warga dan korban di persidangan, yang rata-rata memberikan kesaksian yang berbeda dengan kesaksian yang di berita acara pemeriksaan (BAP).

"Oditur Militer sama sekali tidak memberikan persiapan kepada para saksi yang akan diajukan ke persidangan," kata Atoillah, Kepala Divisi Operasional LBH Surabaya kepada okezone di kantornya, Jalan Kidal Surabaya, Kamis (10/4/2008).

Yang dimaksud Atoillah persiapan adalah bukan persiapan pada materi kesaksian yang harus disampaikan di persidangan, namun lebih pada persiapan mental untuk para saksi saat memberikan kesaksian di persidangan.

Oditur militer seharusnya memberikan gambaran tentang bagaimana suasana sidang yang akan dijalani, sehingga para saksi tidak terlalu kaget dengan suasana sidang yang sebenarnya.

"Jika mentalnya tidak siap, besar kemungkinan kesaksian yang diberikan akan tidak konsisten dengan keterangan yang sudah diberikan sebelumnya," ujar Atoillah.

Selain itu, kendala bahasa juga dicurigai sebagai penyebab tidak konsistennya para saksi dalam memberikan kesaksian. Saksi warga dan korban penembakan oleh 13 oknum marinir di Desa Alastlogo Pasuruan rata-rata kesulitan memahami bahasa Indonesia. Rata-rata para saksi berpendidikan rendah dan dalam kesehariannya mereka menggunakan bahasa Madura sebagai bahasa ibu.

"Kendala bahasa ini bisa terjadi pada saat pemeriksaan BAP dan pada saat memberikan keterangan di persidangan. Karena tidak paham, maka keterangannya tidak sama," ujar Atoillah.

Atoillah mencurigai, semua memang sudah direncanakan agar dakwaan menjadi kabur karena tidak didukung dengan keterangan saksi.

Topik Menarik