UMK Kabupaten Sragen Naik Tahun 2025! Hanya Kota Semarang Tembus Rp3 Juta
CILACAP.iNewscilacap.id - UMK Kabupaten Sragen 2025 ditetapkan sebesar Rp2.182.200,00, naik dari tahun sebelumnya yang berada di angka Rp2.049.700,00.
Kenaikan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2024 yang mengatur kenaikan rata-rata UMK sebesar 6,5 persen di seluruh Indonesia.
Namun, jika dibandingkan dengan UMK tertinggi di Jawa Tengah, yakni Kota Semarang sebesar Rp3.454.827,00, UMK Sragen masih tergolong rendah.
Hal ini menggambarkan adanya kesenjangan ekonomi yang signifikan antarwilayah di Jawa Tengah.
Daftar UMK 2025 Jawa Tengah: Kota Semarang Tetap Unggul
Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Kota Semarang kembali memimpin dengan UMK tertinggi mencapai Rp3.454.827,00. Ini menjadikannya satu-satunya daerah yang berhasil menembus angka Rp3 juta, jauh melampaui wilayah lain.
Sebaliknya, Kabupaten Banjarnegara menjadi daerah dengan UMK terendah sebesar Rp2.170.475,32.
Cek Lokasi dan Jadwal SIM Keliling Polres Tasikmalaya Kota Hari Ini, Senin, 25 November 2024
Berikut adalah urutan lengkap UMK 2025 di Jawa Tengah:
Kota Semarang: Rp3.454.827,00
Kabupaten Demak: Rp2.940.716,00
Kabupaten Kendal: Rp2.783.455,25
... (daftar lainnya)
Kabupaten Sragen: Rp2.182.200,00
Kabupaten Banjarnegara: Rp2.170.475,32
Faktor Penyebab Rendahnya UMK Sragen
Beberapa faktor yang memengaruhi posisi UMK Sragen di peringkat bawah antara lain:
Dominasi UMKM
Perekonomian Sragen didominasi oleh sektor UMKM yang masih berkembang. Sebagian besar usaha kecil ini menghadapi tantangan dalam meningkatkan skala produksi dan daya saing, sehingga memengaruhi kemampuan mereka membayar tenaga kerja dengan upah tinggi.
Minimnya Investasi Besar
Sragen belum menjadi tujuan utama investasi besar, sehingga terbatasnya lapangan kerja di sektor formal menyebabkan rata-rata upah tetap rendah.
Kesenjangan Infrastruktur
Meskipun Sragen memiliki akses yang strategis, infrastruktur pendukung seperti kawasan industri dan fasilitas transportasi masih perlu ditingkatkan untuk menarik investor dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Peluang dan Tantangan Kabupaten Sragen dengan Kenaikan UMK
Kenaikan UMK membawa peluang sekaligus tantangan bagi Kabupaten Sragen.
Peluang:
Daya Beli Pekerja Meningkat
Dengan kenaikan UMK, daya beli pekerja diproyeksikan akan meningkat, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di sektor konsumsi.
Daya Tarik Investasi
Upah yang kompetitif di Jawa Tengah dapat menjadi daya tarik bagi investor yang mencari biaya tenaga kerja yang lebih rendah dibandingkan daerah seperti Kota Semarang atau Kabupaten Demak.
Tantangan:
Beban bagi UMKM
Bagi pelaku usaha kecil, kenaikan UMK dapat menjadi beban tambahan, terutama jika tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja.
Pengangguran Terselubung
Jika pelaku usaha kesulitan menyesuaikan struktur biaya, risiko pengurangan tenaga kerja atau pengalihan ke pekerjaan informal dapat meningkat.
Strategi Pemkab Sragen untuk Meningkatkan Daya Saing
Untuk memastikan dampak positif dari kenaikan UMK, Pemerintah Kabupaten Sragen perlu melakukan langkah-langkah strategis berikut:
Pengembangan Infrastruktur
Meningkatkan fasilitas transportasi, kawasan industri, dan akses logistik untuk mendukung pertumbuhan investasi.
Pelatihan dan Pendidikan Tenaga Kerja
Mengadakan program pelatihan kerja berbasis kebutuhan pasar untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja lokal.
Inovasi UMKM
Memberikan dukungan berupa akses modal, pelatihan manajemen, dan pemasaran digital kepada pelaku UMKM agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Promosi Investasi
Mengoptimalkan potensi Sragen sebagai daerah strategis dengan mempromosikan keunggulan lokasi dan biaya tenaga kerja yang kompetitif kepada calon investor.
Kesimpulan
Kenaikan UMK Kabupaten Sragen 2025 menjadi angin segar bagi pekerja, meskipun angka tersebut masih jauh di bawah UMK tertinggi di Jawa Tengah. Dengan strategi yang tepat, Sragen memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.