Perjanjian Antara Belanda dan Minahasa Sebelum Timbulnya Perlawanan Rakyat ke Kompeni 

Perjanjian Antara Belanda dan Minahasa Sebelum Timbulnya Perlawanan Rakyat ke Kompeni 

Nasional | okezone | Senin, 23 Desember 2024 - 08:26
share

Perlawanan dilakukan oleh masyarakat Minahasa ke Belanda, karena VOC mulai mencampuri segala urusan dan menunjukkan kesewenang-wenangannya. Tapi sebelum hal itu dilakukan ternyata kedatangan Belanda ke tanah Minahasa diterima dengan baik oleh masyarakat.

Bahkan perjanjian pernah diteken antara Minahasa dan Belanda pada tahun 1699 dan 1790. Di perjanjian itu disepakati Minahasa menyetorkan kekayaan alam beras dan kayu, yang sangat dibutuhkan oleh kompeni, bajj sebagai komoditas perdagangan maupun membangun permukiman di Minahasa.

Sementara, Belanda memberikan jaminan akan membantu Minahasa jika menerima serangan dari luar. Kebetulan saat itu memang kerajaan - kerajaan di Nusantara kerap kali saling serang, untuk perebutan wilayah kekuasaan.

Pemimpin Belanda menjalin komunikasi intens dengan pemimpin etnik Minahasa, yang sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Spanyol, yang telah datang duluan ke wilayah Minahasa. Dikutip dari buku "Sejarah Nasional Indonesia IV : Kemunculan Penjajahan di Indonesia", untuk memperkuat pengaruhnya ke masyarakat, Belanda juga menjalin hubungan dengan walak Tondano, yang merupakan istilah kesatuan hidup atau organisasi sosial di Minahasa, semacam subetnik.

Apalagi daerah Tondano memang dikenal sebagai tempat penghasil beras yang besar, sehingga menjadi perhatian dari Belanda untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Belanda juga berhasil mempengaruhi Minahasa untuk menandatangani perjanjian pertama, yang tercatat pada 10 Januari 1679.

Dimana kedua belah pihak mencapai kesepakatan membuat sebuah perjanjian yang disebut sebagai Perjanjian Tahun 1679. Perjanjian itu mengatur berbagai hal di sekitar hubungan dan kepentingan Minahasa dan kompeni. 

Khusus mengenai status hubungan kedua belah pihak muncul penafsiran yang berbeda. Menurut salinan dokumen Perjanjian Tahun 1679 yang disusun oleh kompeni, Minahasa adalah sebuah daerah bawahan (onderdaan) kompeni. Namun, menurut pandangan dan alam pikiran pihak Minahasa yang diwariskan secara turun-temurun, perjanjian itu mengatur hubungan yang setara antara Minahasa dan kompeni, yakni dalam bentuk persahabatan (vriendschap). 

 

Minahasa adalah sekutu kompeni (bondgenoot). Dengan perkataan lain, Minahasa bukan bawahan Belanda. Di masa-masa selanjutnya, perbedaan penafsiran mengenai status hubungan ini kerap muncul ke permukaan sebagai sumber dan inspirasi perlawanan terhadap tatanan kolonial Belanda. 

Beberapa pergolakan di keresidenan Manado pada abad ke-19 berkaitan dengan persoalan ini sebagai pemicu gerakan. Pandangan ini juga membingkai alam pemikiran para pemimpin walak-walak Minahasa yang melancarkan perang terhadap Belanda pada tahun 1808 dan 1809

Topik Menarik