Kasus DBD di Kaltim Tembus 8.262 Orang, Dinkes Gerak Cepat Vaksinasi Ribuan Anak SD

Kasus DBD di Kaltim Tembus 8.262 Orang, Dinkes Gerak Cepat Vaksinasi Ribuan Anak SD

Terkini | okezone | Kamis, 19 Desember 2024 - 10:05
share

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur mencatat per awal November 2024 kasus DBD sudah mencapai 8.262 kasus, dengan 18 orang meninggal. Sebagai inisiatif pertama untuk secara aktif mengurangi kejadian dengue di tingkat provinsi, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur memperkenalkan vaksinasi dengue kepada 9.800 anak usia sekolah dasar di Balikpapan. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, dr H Jaya Mualimin, Sp.Kj, M.Kes, MARS, menyampaikan sampai dengan bulan Oktober 2024, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melaporkan vaksinasi telah diberikan kepada 90 dari total populasi targetnya, atau lebih dari 8.800 anak. Inisiatif vaksinasi dengue kemudian diperluas ke kota Samarinda, dengan menargetkan 2.750 anak sekolah usia sekolah dasar di Kecamatan Samarinda Utara.

“Inisiatif vaksinasi dengue di Provinsi Kalimantan Timur, yang merupakan vaksinasi regional publik pertama untuk dengue di Indonesia, mencerminkan komitmen untuk memimpin upaya pencegahan dengue,” ujar dr Jaya. 

Pemprov Kalimantan Timur juga menggandeng Pemerintah Negara Bagian Selangor dari Malaysia, berbagi pengalaman dan pembelajaran regional dalam pengendalian dengue, yang melibatkan inisiatif advokasi dan vaksinasi.

Dokter Jaya mengatakan pertemuan antar-negara ini menandai langkah yang signifikan dalam penguatan upaya penanggulangan dengue di tingkat regional, dengan menggarisbawahi kepemimpinan Pemerintah Daerah Kalimantan Timur dan Indonesia dalam hal pencegahan dengue. 

“Kami bangga dapat membagikan pengalaman kami kepada utusan dari Pemerintah Negara Bagian Selangor dan memperlihakan strategi-strategi inovatif yang kami lakukan dalam pencegahan dengue. Advokasi serta inisiatif vaksinasi dengue yang kami lakukan menunjukkan komitmen kami untuk melindungi masyarakat dari ancaman kesehatan masyarakat global dan Indonesia, yaitu demam berdarah,” ucap dr Jaya.

“Kami percaya bahwa informasi yang dibagikan selama pertemuan ini, seputar inisiatif advokasi dan vaksinasi yang kami lakukan, akan memberikan kontribusi pada upaya yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Negara Bagian Selangor dan menginspirasi pertukaran serta kolaborasi regional lebih lanjut untuk menanggulangi dengue,” imbuhnya. 

Di sisi lain, Selangor State Executive Councilor for Public Health and Environment, Yang Berhormat Puan Jamaliah binti Jamaluddin mengatakan pertemuan hari ini menandai tonggak penting dalam upaya Pemerintah Negara Bagian Selangor untuk mengatasi dengue, yang semakin memperkuat komitmen negara bagian untuk mengatasi ancaman kesehatan masyarakat yang semakin meningkat ini. 

“Dengan hampir setengah dari kasus dengue di Malaysia dilaporkan terjadi di Selangor, hal ini telah memberikan tekanan yang cukup besar pada sistem perawatan kesehatan dan ekonomi kami,” kata YB Jamaliah.

“Melalui pertukaran keahlian dan pembelajaran penting dari Kalimantan Timur tentang advokasi dan program vaksinasi dengue di tingkat provinsi, kami berharap dapat meletakkan dasar bagi program vaksinasi dengue negara bagian pertama di Selangor. Kami sangat menghargai dr. Jaya dan jajarannya yang telah menjadi tuan rumah dan berbagi pengalaman untuk memperkuat upaya regional dalam pencegahan dengue,” tambah YB Jamaliah.

 

Ke depannya, hasil dari pertemuan ini akan menjadi dasar bagi masing-masing negara untuk memperkuat strategi penanganan dengue. Dengan memasukkan pencegahan inovatif ke dalam program nasional dan membina jaringan kerja sama regional, Indonesia dan Malaysia dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan besar yaitu nol kematian akibat dengue pada tahun 2030.

Selangor baru-baru ini mengalokasikan RM4 juta atau sekitar Rp14.354.960.000, dalam anggaran negara tahun 2025 untuk pengendalian dan pencegahan dengue, yang memperkuat komitmen terhadap pendekatan komprehensif melalui penggabungan langkah-langkah yang ada dengan solusi inovatif, termasuk vaksinasi, untuk mengurangi insiden dengue dan tingkat rawat inap. 

Karena Selangor ingin menerapkan program vaksinasi dengue di negara bagiannya sendiri, informasi yang diperoleh dari pertemuan ini akan sangat penting dalam membentuk strategi holistik yang menjawab ancaman kesehatan masyarakat yang terus meningkat, seperti dengue.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht mengatakan pihaknya berkomitmen untuk membuat vaksin yang dapat diakses secara luar. 

"Kami juga mendukung banyak inisiatif di luar vaksin kami, terutama dalam mendidik petugas kesehatan garis depan dan masyarakat tentang demam berdarah dan pencegahan demam berdarah yang komprehensif. Hanya dengan upaya kolaboratif dan strategi terpadu kita akan mampu memenangkan pertarungan ini," tandasnya.

Topik Menarik