4 Fakta Tabungan Masyarakat di Bawah Rp100 Juta Tergerus Imbas PPN 12
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, tren tabungan masyarakat, khususnya di segmen simpanan di bawah Rp100 juta berpotensi sulit mengalami peningkatan signifikan. Hal tersebut terjadi di tengah kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 di 2025.
"Daya beli dicurigai menurun, kebijakan kenaikan pajak tidak terlalu akurat. Tapi saya enggak tahu, mungkin memang pemerintah lagi butuh uang untuk menambal anggarannya, mungkin juga bagus kalau uangnya langsung dipakai untuk program yang berguna untuk masyarakat juga,” kata Purbaya saat ditemui di Kantor Pusat LPS.
Berikut fakta-fakta tabungan masyarakat di bawah Rp100 juta akan tergerus imbas PPN naik jadi 12 yang dirangkum Okezone Rabu (18/12/2024).
1. Dana Masyarakat
Purbaya menjelaskan, ketika dana masyarakat masuk ke pemerintah, dibutuhkan waktu untuk kembali ke sistem ekonomi melalui pembelanjaan. Dia mencontohkan, jika dana tersebut baru dibelanjakan empat bulan kemudian, dampaknya terhadap ekonomi pun akan tertunda.
"Nah, let's say 4 bulan di pemerintah sebelum dibelanjakan, dampaknya kan terlambat 4 bulan atau lebih, kan? Ya itu paling enggak dalam jangka panjang akan mempengaruhi tren tabungan. Dalam keadaan sekarang tanpa itu pun sudah cenderung menurun saya pikir, kalau lihat dari survei LPS, jadi kelihatannya akan sulit untuk naik," katanya.