Bahlil Ungkap Dirjen Gakkum ESDM Dipimpin Polisi, TNI atau Kejaksaan
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Direktorat Jenderal Penegakkan Hukum (Ditjen Gakkum) di lingkungan Kementerian ESDM akan dipimpin aparat penegak hukum dari Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI) ataupun Kejaksaan.
"Dirjen Gakkum akan dipimpin kalau tidak Polisi, kalau tidak TNI, kalau tidak Jaksa," jelas Bahlil dalam3 acara Minerba Expo 2024 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/11/2024).
Hal ini dilakukan agar ke depan permasalahan ataupun konflik terkait Izin Usaha Pertambangan (IUP) dapat terselesaikan di Kementerian ESDM.
"Supaya clear barang ini karena kalian lolos pun di pengadilan, begitu dicek oleh Dirjen Menerba tidak masuk dalam data rekonsiliasi itu modinya tidak bisa dikeluarkan. Terus berdebat lagi Ini kan Mahkamah Agung (MA) sudah memutuskan kok tidak dihargai oleh Dirjen Menerba? Padahal itu dokumen yang mohon maaf masih diragukan keaslian dan kebenarannya. Itu titipan saya," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Komisi XII DPR RI atas dukungannya terhadap pembentukan Dirjen Gakkum ini.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bahlil meminta dukungan dari Komisi XII DPR RI untuk pembentukan Ditjen Gakkum di lingkungan Kementerian ESDM.
Dalam paparannya Bahlil menyampaikan bahwa pembentukan Ditjen Gakkum ini sesuai dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 169 Tahun 2024 tentang Kementerian ESDM. Oleh karena itu, pihaknya telah menyusun struktur Ditjen Gakkum agar dalam waktu dekat ini mampu menyelesaikan permasalahan soal tambang ilegal dan pengeboran minyak secara ilegal.
"Tapi saya minta tolong Bapak Ibu semua agar tolong dukung ini Dirjen Gakkum, tolong dukung sekali karena pasti rayuannya, godaannya banyak ini Dirjen. Ini saya jujur aja. Jadi saya juga minta, kalau kita mau commit, kita buat barang ini bagus, ayo," ujar Bahlil saat Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024) lalu.
"Jangan sampai saya sudah jalan 7 langkah, teman-teman bilang, Bos, jangan lupa 7 langkah, Bos 4 langkah mundur dulu". Nah, kalau ini sudah disepakati, saya suka juga untuk menerabas ini barang," tegas Bahlil.
Diungkapkan Bahlil, apalagi dirinya sudah menyampaikan bahwa pengeboran minyak ilegal per hari ini mencapai kurang lebih sekitar 7 ribu hingga 8 ribu barel oil per day (BOPD).