Update Kasus Polisi Tembak Polisi, Garis Polisi Dipasang di Lokasi Galian C Ilegal Solok Selatan
SOLOK SELATAN - Garis polisi dipasang di lokasi Galian C ilegal yang diduga terkait peristiwa penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar (34) oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar.
Pemasangan garis polisi tersbeut guna memastikan tidak adanya lagi aktivitas galian C ilegal di lokasi tersebut.
"Kita tidak mentolerir segala bentuk aktivitas ilegal di wilayah ini, dan berkomitmen untuk memberantas hingga tuntas", kata Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti melalui Kasi Humas Iptu Tri Martin, Senin (25/11/2024)
Diketahui lokasi tambang galian C yang diduga terkait dengan peristiwa penembakan polisi di Solok Selatan terletak di aliran Sungai Batang Bangko, Jorong Bangko, Nagari Bomas, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan.
Saat personel kepolisian memasang garis polisi ini tidak terlihat seorang pun pekerja di lokasi tambang galian C ilegal tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Barat menilai, penembakan yang dilakukan Kabag Ops AKP Dadang Iskandar (57) kepada Kasat Reskrim Polres Solok Selatan yakni AKP Ryanto Ulil Anshar (34) merupakan kejahatan lingkungan.
Hal tersebut disebutkan karena korban diketahui tengah melakukan penyelidikan kejahatan lingkungan tambang di Kabupaten Solok Selatan.
Menurut Eksekutif Daerah, Walhi Sumbar Abdul Aziz, dalam pandangan Walhi Sumbar pelaku kejahatan lingkungan lebih kuat dibanding Negara. Bahkan di lingkungan kantor penegak hukum, pejabat penegak hukum bisa dihabisi oleh polisi yang diduga bagian atau beking kejahatan tambang.
“Selain itu, kasus ini seakan mengkonfirmasi kejahatan lingkungan tambang ilegal dibekingi oleh oknum-oknum pejabat polisi di lapangan. Kasus ini ini juga seakan menjadi jawaban, kenapa tambang ilegal masif terjadi sepanjang tahun di wilayah hukum Sumatera Barat, meskipun puluhan nyawa melayang dan bencana ekologis terus berulang. Setelah rakyat dan lingkungan menjadi korban, kini pejabat Polri yang menumpas kejahatan lingkungan meski meregang nyawa ditangan rekan kerja sendiri,” katanya.