Biden dan Trump Full Senyum dalam Pertemuan di Gedung Putih, Bahas Ukraina Hingga Transisi Kekuasaan
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertemu dengan rival politiknya Presiden Joe Biden di Gedung Putih pada Rabu, (13/11/2024). Pertemuan itu berlangsung damai dan bersahabat meski kedua tokoh kerap saling melontarkan ejekan dan retorika keras selama kampanye pemilihan presiden (Pilpres AS) 2024.
Foto-foto yang beredar di media meunjukkan Trump dan Biden berjabat tangan dan tersenyum lebar saat berbincang di depan perapian di Ruang Oval Gedung Putih. Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekira dua jam itu, Trump dan Biden membuhas berbagai isu mulai dari dukungan untuk Ukraina, keamanan nasional, hingga transisi kekuasaan secara damai.
"Mereka membahas isu-isu penting terkait keamanan nasional dan kebijakan dalam negeri yang dihadapi negara dan dunia," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan, sebagaimana dilansir Reuters. "(Pertemuan) itu memang sangat ramah, sangat ramah, dan substantif."
Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan cepat tanpa mengatakan bagaimana caranya. Dilaporkan New York Post, Trump mengatakan bahwa dia dan Biden "berbicara banyak tentang Timur Tengah" selama percakapan mereka.
Biden mengalahkan Trump dalam Pilpres 2020 tetapi mundur dari Pilpres 2024 pada Juli setelah penampilan yang buruk dalam debat dengan Trump. Pencalonan Biden dalam pemilihan digantikan oleh wakil presiden Kamala Harris, yang kemudian kalah dari Trump.
Trump dan Biden juga membahas mengenai transisi kekuasaan yang lancar saat Trump mulai menjabat pada Januari 2025.
"Menantikan, seperti yang kami katakan, transisi yang lancar - lakukan segala yang kami bisa untuk memastikan Anda diakomodasi, apa yang Anda butuhkan," kata Biden kepada Trump. "Selamat datang, selamat datang kembali."
Trump, yang akan mulai menjabat pada 20 Januari, mengatakan: "Politik itu sulit, dan dalam banyak kasus dunia ini tidak begitu menyenangkan, tetapi dunia ini menyenangkan saat ini, dan saya sangat menghargainya - transisi yang sangat lancar dan akan berjalan semulus mungkin. Dan saya sangat menghargai itu, Joe."
Kesopanan tradisional menyambut presiden terpilih ke Ruang Oval adalah sesuatu yang tidak dilakukan Trump ketika Biden menang pada 2020.
Kedua pria itu saling melontarkan kritik selama bertahun-tahun. Tim mereka masing-masing memegang posisi yang sangat berbeda dalam berbagai kebijakan, mulai dari perubahan iklim hingga Rusia dan perdagangan.
Biden, (81), menggambarkan Trump sebagai ancaman bagi demokrasi, sementara Trump, (78), menggambarkan Biden sebagai orang yang tidak kompeten. Trump membuat klaim palsu tentang penipuan yang meluas setelah kalah dalam pemilihan umum 2020.
Ibu negara Jill Biden bergabung dengan Biden untuk menyambut Trump saat kedatangannya, namun istri Trump, Melania tidak hadir dalam pertemuan tersebut.
Tim Trump, yang telah mengumumkan beberapa anggota kabinet presiden mendatang, belum menandatangani perjanjian yang akan mengarah pada ruang kantor dan peralatan pemerintah serta akses ke pejabat pemerintah, fasilitas dan informasi, kata Gedung Putih.
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan substantif pertama bagi kedua pria tersebut sejak debat Juni. Biden, Trump, dan Harris juga tampil bersama di New York pada 11 September di lokasi serangan pesawat tahun 2001 yang menewaskan hampir 3.000 orang.