Mengapa Las Vegas Dijuluki Kota Dosa? Ternyata ini Alasannya!
Las Vegas adalah salah satu kota di bagian Nevada, Amerika Serikat yang tak hanya dijuluki sebagai Kota Terpadat namun juga Kota Dosa.
Julukan Las Vegas sebagai Kota Dosa tentunya memiliki alasan. Tak hanya memiliki banyak hotel dan pusat perbelanjaan, kota ini juga banyak dipenuhi hiburan malam dan kasino.
Lantas, mengapa Las Vegas dijuluki sebagai Kota Dosa? berikut ulasannya, melansir dari berbagai sumber:
Kota Dosa (sin city) adalah julukan bagi sebuah wilayah urban (kota atau bagiannya) yang banyak melakukan aktivitas dosa. Salah satu yang terkenal adalah Las Vegas. Perbuatan ini dibolehkan tergantung batas wilayah atau aktivitas ilegal yang diizinkan berdasarkan ketentuannya.
Las Vegas dijuluki Sin City karena banyaknya atraksi dewasa di kota ini yang mungkin dianggap tidak bermoral dan berdosa. Las Vegas termasuk salah satu kota yang paling banyak dikunjungi di dunia.
Memiliki banyak tempat untuk hiburan orang dewasa, termasuk perjudian, layanan seksual dan minuman dewasa juga tersedia sepanjang waktu. Las Vegas juga pernah dianggap sebagai kota di bawah kekuasaan massa.
Tak heran jika Las Vegas menjadi salah satu kota paling banyak dikunjungi setiap tahunnya. Bahkan, Las Vegas bisa dikunjungi sampai jutaan orang yang berkunjung ke kota ini.
Las Vegas paling terkenal dengan perjudian dan taruhan. Contohnya Las Vegas Boulevard, atau biasa disebut sebagai strip Las Vegas, merupakan tempat banyak kasino yang lebih mencolok dan paling terkenal beroperasi.
Tempat ini sering buka dan penuh dengan pelanggan sepanjang waktu yang mungkin dianggap berdosa. Tak hanya itu, di kota ini nafsu dianggap dosa biasa karena ada beberapa cara untuk memuaskan nafsu seseorang.
Gentlemen's club atau yang lebih dikenal dengan strip club di Las Vegas, adalah sebuah klub yang sering dikunjungi baik pria maupun wanita. Di klub tersebut, pelanggan dapat menonton, dan terkadang berpartisipasi saat penari pria atau wanita melepas jubahnya dengan menggoda.
Profil Esmail Qani, Komandan Brigade Al-Quds Iran yang Hilang saat Dalam Perjalanan ke Lebanon
Bahkan, prostitusi di Las Vegas menjadi hal yang biasa dan dilegalkan. Pelacur sering ditemukan berjalan di jalanan. Mereka juga dapat ditemukan ketika klien meminta dipijat dalam artian pijat plus-plus, baik di panti, kasino, bar, maupun hotel.
Minuman beralkohol juga bisa ditemukan dengan cukup mudah di Sin City. Hampir setiap hotel dan kasino memiliki bar. Banyak kasino bahkan menyajikan minuman gratis kepada mereka yang berjudi. Alkohol juga dapat ditemukan dengan mudah di luar kasino atau bar.
Seiring dengan banyak kejahatan dan dosa lainnya, sejarah Las Vegas juga terkait dengan kejahatan terorganisir. Sebagian besar pada abad ke-20, ada banyak aktivitas massa, di antaranya banyak hotel dan kasino besar dimulai atau dijalankan oleh mafia terkenal, seperti Frank Detra dan temannya Al Capone yang memulai salah satu kasino Las Vegas pertama di strip.
Tak hanya Frank Detra dan Al Capone, benjamin "Bugsy" Siegel, Lucky Luciano, dan Meyer Lansky juga merupakan beberapa mafia terkenal yang terlibat dalam pengembangan Sin City.
Menjelang akhir abad ke-20, pejabat kota mulai berusaha membersihkan kota. Tujuan mereka adalah untuk menghilangkan citra Sin City dan membuat lebih banyak keluarga yang ingin berkunjung.
Misi tersebut sebagian berhasil, tetapi sejak saat itu pemasar menyerah pada citra keluarga. Sebaliknya, Las Vegas dijuluki sebagai tempat di mana orang dewasa dapat bersenang-senang dan berbuat dosa.