Jutaan Warga AS Datangi TPS untuk Berikan Suara, Pilih Trump atau Harris

Jutaan Warga AS Datangi TPS untuk Berikan Suara, Pilih Trump atau Harris

Global | okezone | Selasa, 5 November 2024 - 19:31
share

WASHINGTON – Jutaan warga Amerika Serikat (AS) berbondong-bondong menuju ke tempat pemungutan suara (TPS) pada Selasa, (5/11/2024) untuk memilih di antara dua kandidat yang saling bertolak belakang, Donald Trump dan Kamala Harris. Persaingan antara Trump dan Harris dalam pemilihan presiden AS (Pilpres AS) 2024 tampaknya akan ketat, melihat jajak pendapat, yang hingga saat-saat terakhir menunjukkan keduanya seimbang.

Tim kampanye Trump, calon Presiden dari Partai Republik, mengisyaratkan bahwa ia mungkin akan mengumumkan kemenangan pada malam pemilihan meskipun jutaan surat suara belum dihitung, seperti yang dilakukannya empat tahun lalu. Trump, mantan Presiden AS yang menjabat dari 2016-2020, telah menyampaikan optimismenya dan mengulangi klaimnya dari Pilpres 2020 bahwa ada kecurangan yang dilakukan kubu Demokrat.

Semantara Harris, (60), yang juga menyuarakan keyakinan akan kemenangannya, ingin menjadi perempuan pertama, yang memenangkan kursi kepresidenan.

Jajak pendapat pada hari-hari terakhir kampanye menunjukkan para kandidat bersaing ketat di masing-masing dari tujuh negara bagian yang kemungkinan akan menentukan pemenang: Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin, demikian diwartakan Reuters.

Pilpres kali ini mencerminkan AS yang sangat terpolarisasi yang perpecahannya semakin tajam selama persaingan yang ketat. Kedua kandidat saling menyerang dengan Trump menyuarakan retorika yang gelap tentang masa depan AS di bawah pemerintahan Presiden Demokrat, sementara Harris memperingatkan bahwa Trump akan menjadi ancaman bagi nilai-nilai demokrasi AS.

 

Trump telah memperingatkan tentang ancaman imigran yang melintasi perbatasan AS secara ilegal, menuduh mereka sebagai pemicu gelombang kejahatan kekerasan, dan ia telah bersumpah untuk menggunakan pemerintah untuk mengadili para pesaing politiknya.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa ia telah memperoleh popularitas di antara para pemilih kulit hitam dan Latin, terlepas dari sifat historis pencalonan Harris. Trump telah sering memperingatkan bahwa para migran mengambil pekerjaan dari daerah pemilihan tersebut.

Sebaliknya, Harris telah mencoba menyatukan koalisi yang lebih luas tetapi menantang dari Demokrat liberal, independen, dan Republik moderat yang tidak puas, dengan menggambarkan Trump terlalu berbahaya untuk dipilih.

Ia berkampanye untuk melindungi hak reproduksi, sebuah isu yang telah menggerakkan perempuan sejak Mahkamah Agung AS pada tahun 2022 menghapuskan hak aborsi secara nasional.

Harris telah menghadapi kemarahan dari banyak pemilih pro-Palestina atas dukungan militer dan finansial pemerintahan Biden untuk perang Israel di Gaza. Meskipun ia belum melihat adanya perubahan dalam kebijakan AS, ia mengatakan akan melakukan segala kemungkinan untuk mengakhiri konflik tersebut.

Topik Menarik