Sandra Dewi Sempat Alami Wasir Stadium 4, Simak Penanganan dan Tips Penyembuhannya

Sandra Dewi Sempat Alami Wasir Stadium 4, Simak Penanganan dan Tips Penyembuhannya

Terkini | okezone | Sabtu, 26 Oktober 2024 - 12:45
share

SANDRA Dewi ternyata mengidap beberapa penyakit di balik penampilannya yang tampak sempurna. Salah satunya adalah wasir atau ambeien, yang bahkan sudah mencapai stadium 4.

Hal itu diungkapkan melalui sebuah postingan di akun Instagramnya belum ini. Ibu dua anak itu harus menjalani operasi wasir di salah satu rumah sakit swasta kawasan Jakarta Selatan.

Cara Penanganan Wasir

Wasir atau ambeien adalah kondisi di mana pembuluh darah di area anus atau rektum mengalami pembengkakan atau peradangan.

Wasir sering kali diabaikan karena perasaan malu atau anggapan bahwa ini hanya masalah kecil. Padahal, wasir bisa menciptakan rasa tidak nyaman yang signifikan dan komplikasi lebih lanjut.

Dokter Sub Spesialis Bedah Digestif di Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr. Okkian Wijaya, Sp.B-KBD, menjelaskan wasir terjadi karena pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar anus atau rektum, yang bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti kebiasaan duduk terlalu lama, sembelit, atau mengejan berlebihan saat buang air besar.

“Meskipun wasir umumnya bukan kondisi serius, gejalanya dapat sangat mengganggu, mulai dari pendarahan, gatal, hingga nyeri,” ujar dr. Okkian, dalam keterangannya seperti dikutip pada Sabtu (26/10/2024).

Menurut dr Okkian, tidak semua kasus wasir memerlukan intervensi medis. Namun jika wasir menyebabkan pendarahan, nyeri yang parah atau tidak memberikan respons positif terhadap pengobatan di rumah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

“Deteksi dini dan penanganan cepat dapat mencegah kemungkinan wasir berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, serta membantu Anda merasa nyaman lebih cepat,” katanya.

 

Metode Penanganan dan Penyembuhan Wasir

Terdapat beberapa metode penanganan dan penyembuhan wasir, mulai dari langkah-langkah konservatif hingga intervensi medis. Berikut beberapa metode yang umum digunakan:

1. Perubahan pola hidup

Cara penting mengatasi wasir dengan mengubah pola hidup sehat. Anda bisa meningkatkan asupan serat, minum air yang cukup, dan olahraga dapat membantu mencegah wasir.

2. Obat-obatan

Penanganan wasir juga bisa menggunakan obat-obatan, seperti salep, krim, atau supositoria untuk membantu meredakan gejala sementara.

3. Tindakan invasif

Bila kondisi wasir sudah akut, ada beberapa tindakan medis yang perlu dilakukan. Berikut tindakan invasif untuk atasi wasir.

- Rubber band ligasi: Wasir diikat agar aliran darah terhenti dan jaringan mengering.

- Skleroterapi: Wasir disuntik dengan zat yang membuatnya mengecil.

- Hemoroidektomi: Wasir diangkat melalui prosedur bedah.

- Metode laser: Teknologi terbaru untuk menghilangkan wasir dengan prosedur minimal invasif dan pemulihan lebih cepat. Seperti Klinik Digestif ataupun Klinik Bedah Umum Bethsaida Hospital Gading Serpong menggunakan metode laser hemorrhoidoplasty untuk menangani laser. 

Dokter Okkian menjelaskan, laser hemorrhoidoplasty adalah prosedur yang menggunakan energi laser untuk mengecilkan pembuluh darah yang membengkak. Prosedur ini menawarkan berbagai keunggulan, yakni minim rasa nyeri, pemulihan lebih cepat, risiko komplikasi lebih rendah, dan tidak memerlukan sayatan besar.

“Metode laser untuk mengatasi wasir sangat efektif dan sudah terbukti pada banyak pasien. Sifatnya yang minimal invasif, metode ini memungkinkan pemulihan yang lebih cepat. Pasien juga bisa langsung beraktivitas normal dengan cepat dan mengalami nyeri yang lebih ringan dibandingkan dengan metode konvensional,” kata dr. Okkian.

Proses ini juga sesuai bagi pasien yang menghindari operasi besar atau ingin mengurangi rasa sakit yang berlebihan selama masa pemulihan. Penggunaan metode laser pada wasir umumnya tidak memerlukan rawat inap yang lama, sehingga sangat praktis bagi pasien dengan jadwal yang padat.

Sementara itu, Direktur Bethsaida Hospital dr. Pitono, mengatakan layanan laser untuk penanganan wasir ini lebih aman, minim rasa sakit, dan dengan waktu pemulihan yang lebih cepat.

“Dengan teknologi laser, pasien dapat kembali beraktivitas dengan nyaman dan lebih cepat dibandingkan metode konvensional,” kata dr. Pitono.

Topik Menarik