Remaja Nekat Menyamar Jadi Dokter, Sempat Kasih Obat ke Pasien di RS

Remaja Nekat Menyamar Jadi Dokter, Sempat Kasih Obat ke Pasien di RS

Terkini | okezone | Senin, 21 Oktober 2024 - 18:30
share

SEORANG remaja berusia 19 tahun di London, Inggris berhasil mengejar mimpinya menjadi dokter dengan cara yang sama sekali tak terduga dan sayangnya juag keliru.

Pasalnya, ia nekat menjadi dokter gadungan alias dokter palsu. Ya, aslinya, sang remaja yang tak pernah menempuh sekolah kedokteran itu dilaporkan nekat menyelinap ke rumah sakit dan berpura-pura jadi dokter sungguhan.

Kreuena Zdrafkova, gadis Bulgaria yang tinggal di Ealing, London Barat, selalu punya mimpi besar untuk jadi dokter. Tapi alih-alih berusaha menempuh pendidikan medis formal untuk menjadi dokter, ia memutuskan untuk mengambil jalan pintas dan mewujudkan mimpinya dengan caranya sendiri.

Di awal tahun 2024 ini,  dengan semangat yang membara, Kreuena mengenakan jubah putih dan sarung tangan karet, lalu melangkah dengan percaya diri ke Rumah Sakit Ealing, berpura-pura menjadi salah satu dokter di sana.

Sepanjang hari, dia terlihat sibuk memeriksa peralatan medis, ikut masuk ke ambulans, dan bahkan memberikan obat misterius kepada pasien tanpa seorang pun menyadari bahwa dia bukan dokter asli alias dokter palsu.

Dengan rasa percaya diri, Kreuena bahkan kembali ke rumah sakit tiga hari kemudian, kali ini dengan stetoskop menggantung di lehernya, seolah-olah hari itu adalah hari pertamanya bertugas.

Gadis berusia 19 tahun itu pernah beraksi sebagai dokter pada bulan April, tetapi aksinya harus terhenti ketika ia ditangkap setelah kembali “bekerja” di hari kedua.

 

Selama aksinya di Rumah Sakit Ealing, wanita berusia 19 tahun ini, yang mengaku sebagai dr. Christina, dan sempat merawat seorang pasien yang berada di bawah penahanan dan diawasi oleh dua petugas polisi.

Namun, hal itu tidak membuat Zdrafkova merasa takut sedikit pun. Rekaman CCTV menunjukkan dia dengan percaya diri menyuntikkan zat misterius ke dalam mulut pasien tersebut. Untungnya, zat itu tidak memberikan efek negatif apa pun pada pasien.

Atas aksinya, Kreuena dijatuhi hukuman percobaan selama 12 bulan dan diharuskan mengikuti program rehabilitasi selama 15 hari. Selain itu, dia juga dilarang mengunjungi fasilitas kesehatan di Inggris kecuali dalam keadaan darurat.

Pengacara Kreuena, berusaha menggambarkan kliennya sebagai seorang anak muda yang semangat mengejar impiannya menjadi dokter, tanpa niat untuk membahayakan siapa pun.

“Dia berbincang dengan pasien, membungkuk penuh empati, hampir berhasil meyakinkan mereka, dan memberikan perawatan,” ungkap sang pengacaranya, dilansir dari Oddity Central, Senin (21/10/2024)

“Ada juga momen ketika dia mengambil tisu dan menyeka wajah pasien. Seolah-olah dia benar-benar menjalani mimpinya sebagai dokter,” pungkasnya.  

Topik Menarik