Jawaban Rano Karno Terkait Solusi Masalah Stunting
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno 'Si Doel' menjadi pembicara dalam acara 'Stadium Generale' di Universitas Jayabaya, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada Senin (21/10/2024) dengan membahas tentang 'leadership' atau kepemimpinan. Tak sendirian, 'Si Doel' didampingi Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Putra Nababan yang juga sebagai pembicara.
Rano Karno ditanya oleh salah seorang mahasiswa bernama Fitra terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan fokus mengatasi permasalahan stunting.
Ia menanggapi bahwa pernah menjadi duta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan menyoroti fasilitas Posyandu yang kini mulai ditinggal masyarakat.
"Benar, saya pernah menjadi duta BKKBN dulu kita ada Badan Keluarga Berencana Nasional cuma maaf setelah Pak Harto, begitu berganti BKKBN boleh dikatakan mati suri, baru belakangan didirikan lagi tapi infrastrukturnya sudah boleh dikatakan hancur. Posyandu sudah ditinggal, ini yang meningkatkan populasi masyarakat Indonesia dan terjadi stunting," ujar Rano.
Dirinya menekankan stunting bukan hasil, stunting produk awalnya mesti dijaga.
"Maaf nih, stunting dijaga dari mulai mau menikah harus dicek, waktu istri hamil harus dicek karena stunting bukan sejak dilahirkan, tapi proses dari kecil. Ini yang harus kita tingkatkan sehingga memang SDM yang kita lahirkan tentu SDM Unggul," ungkapnya.
