Sejumlah Tokoh dan Pejabat Beri Ucapan Ulang Tahun ke-73 untuk Prabowo Subianto
Terkini | okezone | Sabtu, 19 Oktober 2024 - 10:00
JAKARTA - Suasana di beberapa pusat perbelanjaan menjelang tahun baru Imlek 2560 tergolong ramai. Seperti terlihat di Mal Ciputra. Warga keturunan tionghoa tampak berbondong-bondong untuk membeli pernak pernik keperluan Imlek.
Selain berbelanja, banyak dari mereka juga sekadar menyaksikan sejumlah pertunjukan kesenian China. Sebagai mana dikatahui, di mal ini sejak tanggal 14 Januari lalu telah dibuka Cultural Journey The Chinese Heritage in Indonesia.
Pantauan okezone di pusat pagelaran kebudayaan China yang digelar di lantai dasar Mal Ciputra, Minggu (25/1/2009), tampak sebuah panggung pagelaran berbentuk perahu layar panglima Cheng Ho berwarna merah. Di sekelilingnya dipenuhi sekira 5 buah pohon hoki atau pohon yang dipercaya bisa mengabulkan harapan mereka di tahun baru.
Selain pohon hoki, di dekat panggung juga terdapat ornamen-ornamen yang mengambarkan sejarah bangsa China pada masa lalu. Salah satunya menampilkan perjuangan laksamana Cheng Ho serta beberapa tokoh Tionghoa, seperti Tan Pan Ciang dan Oey Ing Kiat, yang merupakan pejuang Tionghoa yang turut andil memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Tak hanya panggung pertunjukan dan berbagai pelengkapnya, di mal ini juga dipenuhi kios-kios yang menjajakan makanan, pernak pernik, dan barang-barang keperluan untuk Imlek, yang didominasi dengan warna merah.
Bentuk dari kios-kios itu disetting berbentuk rumah adat China atau ada juga yang berbentuk kelenteng. Musik yang diperdengarkan pun menggunakan musik-musik khas Tionghoa.
HRD Manager Mal Ciputra, E S Budy Putranto mengaku, Sejak 14 Januari lalu, setiap harinya Mal ini terus menampilkan pertunjukkan kebudayaan China, seperti pertunjukan opera dan musik tradisional China, kesenian beladiri Wushu, dan barongsai naga.
Selain itu, sambungnya, di Mal ini juga sejak tanggal 14 Januari lalu hingga 1 Februari mendatang, digelar sebuah pertunjukan wayang potehi, yakni sebuah kesenian wayang orang yang berasal dari China. Pagelaran ini dilangsungkan setiap pukul 15.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, dan pukul 18.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB.
"Pokoknya setiap hari semenjak dibuka sampai penutupan nanti tanggal 1 Februari selalu ada acara di sini untuk menyambut Imlek," terangnya.
Dia menambahkan, event Imlek seperti ini cukup mempengaruhi kedatangan pengunjung di malnya, yang 70 persen pengunjung adalah etnis Tionghoa.
"Target materi pasar masuk, mayoritas pengunjung kita 70 persen etnis China karena memang market kita kalau siang kampus, kalau sore sampai malam keturunan China yang tinggal di sekitar sini," pungkasnya.
Selain berbelanja, banyak dari mereka juga sekadar menyaksikan sejumlah pertunjukan kesenian China. Sebagai mana dikatahui, di mal ini sejak tanggal 14 Januari lalu telah dibuka Cultural Journey The Chinese Heritage in Indonesia.
Pantauan okezone di pusat pagelaran kebudayaan China yang digelar di lantai dasar Mal Ciputra, Minggu (25/1/2009), tampak sebuah panggung pagelaran berbentuk perahu layar panglima Cheng Ho berwarna merah. Di sekelilingnya dipenuhi sekira 5 buah pohon hoki atau pohon yang dipercaya bisa mengabulkan harapan mereka di tahun baru.
Selain pohon hoki, di dekat panggung juga terdapat ornamen-ornamen yang mengambarkan sejarah bangsa China pada masa lalu. Salah satunya menampilkan perjuangan laksamana Cheng Ho serta beberapa tokoh Tionghoa, seperti Tan Pan Ciang dan Oey Ing Kiat, yang merupakan pejuang Tionghoa yang turut andil memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Tak hanya panggung pertunjukan dan berbagai pelengkapnya, di mal ini juga dipenuhi kios-kios yang menjajakan makanan, pernak pernik, dan barang-barang keperluan untuk Imlek, yang didominasi dengan warna merah.
Bentuk dari kios-kios itu disetting berbentuk rumah adat China atau ada juga yang berbentuk kelenteng. Musik yang diperdengarkan pun menggunakan musik-musik khas Tionghoa.
HRD Manager Mal Ciputra, E S Budy Putranto mengaku, Sejak 14 Januari lalu, setiap harinya Mal ini terus menampilkan pertunjukkan kebudayaan China, seperti pertunjukan opera dan musik tradisional China, kesenian beladiri Wushu, dan barongsai naga.
Selain itu, sambungnya, di Mal ini juga sejak tanggal 14 Januari lalu hingga 1 Februari mendatang, digelar sebuah pertunjukan wayang potehi, yakni sebuah kesenian wayang orang yang berasal dari China. Pagelaran ini dilangsungkan setiap pukul 15.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, dan pukul 18.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB.
"Pokoknya setiap hari semenjak dibuka sampai penutupan nanti tanggal 1 Februari selalu ada acara di sini untuk menyambut Imlek," terangnya.
Dia menambahkan, event Imlek seperti ini cukup mempengaruhi kedatangan pengunjung di malnya, yang 70 persen pengunjung adalah etnis Tionghoa.
"Target materi pasar masuk, mayoritas pengunjung kita 70 persen etnis China karena memang market kita kalau siang kampus, kalau sore sampai malam keturunan China yang tinggal di sekitar sini," pungkasnya.
