SBY Dipastikan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober

SBY Dipastikan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober

Nasional | okezone | Jum'at, 18 Oktober 2024 - 17:22
share

JAKARTA - Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipastikan akan menghadiri pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka pada Minggu, 20 Oktober 2024.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  usai melaksanakan santap makan siang bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jumat (18/10/2024).

“Insya Alah datang, Insyaallah (SBY) akan hadir,” kata AHY kepada awak media di kompleks Istana Kepresidenan.

Sebelumnya, Ketua MPR RI Muzani juga telah menyatakan bahwa SBY akan menghadiri dalam acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, pada Minggu 20 Oktober 2024. Hal itu diketahui setelah pimpinan MPR RI mengantarkan undangan acara tersebut ke kediaman SBY di Puri Cikeas, Jawa Barat, Kamis (17/10).

“Kami juga telah menyerahkan undangan tersebut. Syukur alhamdulillah Pak SBY menyatakan kesanggupannya dan bersedia untuk hadir dalam acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden tanggal 20 Oktober,” kata Muzani usai bertemu SBY.

Baginya, kehadiran SBY dalam acara tersebut sangat bermakna dan penting. “Karena itu kami berterima kasih dan bersyukur terhadap rencana kehadiran beliau tersebut,” tutur Muzani.

Selain mengantarkan undangan, kata Muzani, pimpinan MPR RI turut berdiskusi perihal kenegaraan bersama SBY, terkhusus terkait berbagai persoalan nation building, dan sejarah bangsa dunia.

 

“Karena itu, produktivitas pertemuan kami dengan beliau cukup produktif, terjadi dialog, bahkan diskusi kami dengan beliau sebagai orang tua kami. Saya kira ini yang kami sampaikan kepada kawan-kawan,” tutur Muzani.

Bahkan, SBY turut memberi pesan pada jajaran pimpinan MPR RI. SBY, kata Muzani, mengingatkan bahwa proses bernegara dan national building tidak selesai.

“Karena itu kita terus diminta untuk mengupdate diri sebagai sebuah bangsa. Karena itu memerlukan waktu yang panjang dan teruslah melakukan update terhadap apa yang dikehendaki oleh negara melalui pendiri bangsa dan kehendak masyarakat,” tandasnya.

Topik Menarik