Di Tengah Krisis Energi, Eksplorasi Migas Jadi Jawaban?

Di Tengah Krisis Energi, Eksplorasi Migas Jadi Jawaban?

Terkini | okezone | Kamis, 17 Oktober 2024 - 21:06
share

JAKARTA - Kebutuhan akan energi yang stabil dan terjangkau semakin mendesak seiring dengan perkembangan pesat ekonomi dan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Oleh karena itu ketahanan energi sangat penting sebagai salah satu pilar untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan menuju Indonesia Maju 2045.

Di tengah tantangan global untuk beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan, minyak dan gas bumi (migas) tetap memainkan peran sentral dalam menjaga ketahanan energi nasional.

Namun, dengan menurunnya produksi domestik dan cadangan energi yang mulai menipis, bagaimana Indonesia bisa menjawab kebutuhan energi yang terus meningkat?

Jawabannya terletak pada eksplorasi migas yang masif dan efektif, sebuah langkah yang krusial untuk menjaga masa depan energi Indonesia.

Untuk itu, industri hulu migas (IHM) yang merupakan partner strategis untuk mendukung Pemerintah dalam mewujudkan swasembada energi membutuhkan kebijakan-kebijakan yang dapat memperkuat IHM, termasuk kebijakan di sektor IHM yang terkait dengan investasi eksplorasi.

Menurut Kepala Divisi Eksplorasi SKK Migas Sunjaya Eka Saputra, “ketersediaan minyak dan gas tetap menjadi tulang punggung utama dalam memastikan kebutuhan energi nasional dapat terpenuhi.”

Ia menegaskan pentingnya akselerasi eksplorasi migas di tengah upaya transisi energi global.

Melalui artikel ini, kita akan mengeksplorasi pentingnya eksplorasi migas, tantangan yang dihadapi Indonesia dalam sektor ini, dan bagaimana upaya ini dapat mendukung masa depan energi yang aman dan berkelanjutan bagi bangsa.

Apa Itu Eksplorasi Migas?

Eksplorasi migas adalah tahap awal dalam menemukan dan memproduksi minyak dan gas bumi. Proses ini mencakup survei geologi, geofisika, dan penggunaan teknologi canggih seperti survei seismik untuk mendeteksi keberadaan cadangan migas di bawah permukaan bumi.

Eksplorasi sering kali dilakukan di wilayah baru (frontier areas) yang belum dieksplorasi atau di area yang sudah matang (mature fields) untuk mencari potensi cadangan tambahan.

Pentingnya eksplorasi migas tidak dapat diabaikan. Tanpa eksplorasi yang berhasil, kita tidak akan mengetahui lokasi-lokasi baru di mana minyak dan gas terkumpul. Bahkan, wilayah yang sudah diproduksi selama puluhan tahun masih bisa memiliki potensi yang belum tergali sepenuhnya.

Oleh karena itu, eksplorasi tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan energi jangka pendek, tetapi juga untuk memastikan ketersediaan energi bagi generasi mendatang.

Tantangan Ketahanan Energi Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, dan kebutuhan energinya terus meningkat setiap tahun. Di sisi lain, produksi migas domestik menurun karena lapangan-lapangan migas yang ada saat ini sudah mendekati masa akhir produksinya (mature fields).

Beberapa tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam menjaga ketahanan energi adalah:

1. Kebutuhan Energi yang Semakin Meningkat

Kebutuhan energi terus bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan industri yang pesat. Berdasarkan data, permintaan energi Indonesia akan terus meningkat hingga 2050.

Meskipun secara prosentase kontribusi minyak dan gas menurun, namun secara volume justru meningkat. Menurut Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan minyak akan meningkat sekitar 139 persen dan gas meningkat sekitar 289 persen dari kebutuhan saat ini.

Meskipun bauran energi mulai bergeser ke energi baru terbarukan (EBT), minyak dan gas tetap mendominasi sebagai sumber energi utama dalam beberapa dekade mendatang. Ini menyebabkan kebutuhan suplai energi dari minyak dan gas masih sangat tinggi dalam nominal.

2. Tantangan Penurunan Produksi Domestik

Produksi migas dalam negeri secara alamiah menurun seiring dengan menurunnya produksi dari lapangan-lapangan migas yang sudah beroperasi selama beberapa dekade (lapangan tua). Seiring dengan dominannya penemuan potensi migas berupa gas, saat ini produksi gas stabil dan trennya sudah meningkat sejak tahun 2023.

Untuk produksi minyak tantangan masih ada penurunan, dan upaya menahan decline rate minyak, SKK Migas dan KKKS berupaya dengan meningkatkan pemboran sumur pengembangan maupun menambah produksi melalui proyek-proyek hulu migas.

Indonesia yang dulu menjadi salah satu negara eksportir minyak, kini semakin bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan energi domestik. Adapun untuk gas, saat ini Indonesia produksinya diatas konsumsi domestik, sehingga sisanya diekspor.

Tanpa eksplorasi baru, ketergantungan impor minyak dapat terus meningkat serta berpotensi menurunnya produksi gas dimasa yang akan datang.

3. Transisi Energi Menuju Nett Zero Emission

Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke energi baru terbarukan. Namun, proses transisi ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.

Sementara EBT terus berkembang, minyak dan gas bumi tetap menjadi tulang punggung ketahanan energi. Peran gas bumi sebagai agen transisi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan batu bara dan minyak menjadi sangat penting di tengah proses ini.

4. Area Eksplorasi yang Belum Maksimal

Dari 128 cekungan migas di Indonesia, baru 20 yang sudah berproduksi. Kemudian sudah di bor dan ada temuan, tapi belum diproduksi sebanyak 8 cekungan, selanjutnya cekungan yang mengindikasikan ada hidrokarbon sebanyak 19 cekungan dan belum dilakukan pemboran sama sekali sebanyak 68 cekungan.

Ini memberikan peluang besar untuk menemukan cadangan migas baru yang dapat meningkatkan produksi domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Mengapa Eksplorasi Migas Menjadi Prioritas?

Untuk menjawab tantangan di atas, eksplorasi migas yang masif harus menjadi prioritas. Beberapa alasan mengapa eksplorasi migas sangat penting adalah:

1. Memenuhi Kebutuhan Energi yang Meningkat

Kebutuhan energi terus meningkat, dan meskipun pemerintah berupaya meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional, migas masih memegang peran penting dalam memenuhi kebutuhan energi.

Tanpa eksplorasi baru, maka produksi migas dari lapangan existing semakin lama akan semakin menurun, dampak kedepannya ketergantunan Indonesia akan terus bergantung pada terhadap impor akan terus meningkat yang dapat menimbulkan risiko bagi ketahanan energi.

Kegiatan eksplorasi harus terus dapat ditingkatkan agar baru untuk dapat menemukan cadangan yang bisa segera dikembangkan dan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri secara berkelanjutan.

2. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Sektor migas masih menjadi salah satu kontributor terbesar bagi perekonomian Indonesia. Eksplorasi dan produksi migas menciptakan lapangan pekerjaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, serta memberikan pendapatan signifikan bagi negara melalui penerimaan pajak, bagi hasil, dan multiplier effect.

Dengan menemukan cadangan migas baru, Indonesia dapat menarik investasi di sektor hulu migas dan memperkuat ekonomi nasional.

3. Meningkatkan Potensi Wilayah yang Belum Terjangkau

Banyak wilayah di Indonesia yang belum dieksplorasi secara optimal. Dengan menggunakan teknologi modern, pemerintah dan perusahaan migas dapat menggali potensi cadangan migas di wilayah-wilayah frontier yang belum tersentuh.

Selain itu, wilayah mature fields juga masih memiliki potensi yang dapat dimaksimalkan dengan teknologi eksplorasi terkini.

Akselerasi Eksplorasi Migas Jadi Solusi

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) telah melaksanakan forum Indonesia Exploration Forum 2024, yang berlangsung di Surabaya selama 2 (dua) hari 14-15 Oktober 2024.

Kegiatan IEF 2024 yang mengusung tema "Framing the Future of Indonesia’s Oil and Gas: Massive Exploration for Indonesia Energy Security" dihadiri oleh lebih dari 550 delegasi dari KKKS maupun industri penunjang Migas.

Forum ini telah mempertemukan para pemangku kepentingan di industri hulu migas untuk membahas langkah-langkah konkrit dalam meningkatkan eksplorasi migas guna memenuhi kebutuhan energi nasional.

Forum IEF 2024 mendapatkan apresiasi dari Pemerintah. Dalam sambutan dan arahannya pada acara IEF tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diwakili Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan di tengah meningkatnya permintaan dan transisi energi, Indonesia harus mampu menjawab tantangan untuk memperkuat ketahanan energinya melalui upaya eksplorasi yang lebih masif dan kolaboratif.

Dadan menyarankan agar Forum Eksplorasi ini bisa menjadi sarana untuk melakukan kolaborasi dan upaya peningkatan penemuan migas. Forum ini agar dilakukan secara reguler, sehingga perkembangan eksplorasi dan upaya-upaya breakthrough dalam upaya penemuan-penemuan berkelanjutan di eksplorasi bisa terus ditingkatkan

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa dalam upaya meningkatkan produksi migas nasional, SKK Migas telah merumuskan strategi utama, dengan fokus yang kuat pada eksplorasi sebagai strategi jangka panjang.

Dia menegaskan komitmen SKK Migas dan KKKS untuk terus melakukan eksplorasi yang masif dan agresif, serta melakukan kerja keras dan out of the box untuk meningkatkan produksi migas nasional.

Dalam 5 tahun terakhir atas dukungan Pemerintah, khususnya Kementerian ESDM iklim investasi di eksplorasi bisa terus ditingkatkan.

Dwi menyampaikan bahwa kegiatan eksplorasi ini benar-benar mendapatkan dukungan Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM, sehingga banyaknya penemuan migas dalam 5 tahun terakhir, termasuk giant discovery Geng Norht dan Layaran-1.

Ini menunjukkan komitmen Pemerintah untuk mendorong penemuan migas untuk mencapai target jangka pendek maupun jangka panjang.

Indonesia Exploration Forum 2024 telah membahas empat hal yang menjadi kunci keberhasilan penemuan sumber migas yang baru yaitu:

1. Percepatan Eksplorasi Wilayah Frontier

Memanfaatkan teknologi canggih untuk mengeksplorasi wilayah-wilayah baru yang belum terjamah. SKK Migas telah menargetkan percepatan eksplorasi di cekungan-cekungan yang belum berkembang, dengan harapan menemukan cadangan migas baru yang signifikan.

2. Infrastructure Led Exploration (ILX)

Merupakan strategi eksplorasi yang memanfaatkan infrastruktur migas yang sudah ada, seperti jaringan pipa dan fasilitas pemrosesan, untuk mendukung eksplorasi di area sekitar.

Dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, kita dapat menekan biaya dan mempercepat produksi. ILX menjadi langkah penting dalam akselerasi eksplorasi migas, khususnya di wilayah lapangan matang di Indonesia.

3. Kolaborasi dengan Investor dan Mitra Strategis

SKK Migas akan mendorong terwujudnya kegiatan yang dapat mempertemukan pemerintah dengan investor dalam dan luar negeri. Dengan terbukanya peluang investasi di sektor eksplorasi migas, Indonesia berharap dapat meningkatkan kerja sama dengan berbagai mitra strategis untuk mendorong percepatan eksplorasi dan produksi.

4. Inovasi Teknologi Eksplorasi

Teknologi terbaru telah pula dipresentasikan dan dipamerkan dalam IEF 2024 yang dapat mendukung eksplorasi yang lebih efisien dan tepat sasaran. Dari penggunaan drone hingga teknologi seismik canggih, inovasi ini akan menjadi kunci dalam menemukan cadangan migas baru.

Menjaga Masa Depan Energi Indonesia

Eksplorasi migas adalah langkah penting dalam perjalanan Indonesia menuju ketahanan energi yang lebih baik.

Dengan sumber daya migas yang melimpah namun belum sepenuhnya tergarap, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan produksi energi domestik dan menjaga masa depan energi yang lebih aman dan berkelanjutan.

Pada 2023 yang lalu, Indonesia menjadi negara yang sukses mendapatkan dua giant discovery (penemuan besar) yaitu di Geng North Kalimantan Timur dan Layaran-1 di Lepas pantai Aceh.

Komitmen investasi eksplorasi terus meningkat, merupakan bukti nyata masifnya pencarian cadangan migas baru di Indonesia. Tren investasi eksplorasi dalam 4 tahun terakhir terus meningkat.

Jika tahun 2020 investasi eksplorasi sebesar USD0,5 miliar maka tahun 2023 sudah meningkat menjadi USD0,9 miliar dan tahun 2024 ditargetkan bisa mencapai USD1,8 miliar.

Menurut Sunjaya Eka Saputra, eksplorasi yang masif diharapkan dapat membuka potensi-potensi migas yang belum tergali di seluruh Indonesia. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya akan mampu memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, tetapi juga menjaga posisinya sebagai salah satu pemain utama di pasar energi global.

Topik Menarik