Haikal Hassan Sepakat Jokowi Kehilangan Power usai Lengser: Memang Begitu, Normal

Haikal Hassan Sepakat Jokowi Kehilangan Power usai Lengser: Memang Begitu, Normal

Terkini | inews | Selasa, 17 September 2024 - 21:49
share

JAKARTA, iNews.id - Pendukung Prabowo Subianto, Haikal Hassan sepakat dengan pernyataan politikus PDIP, Adian Napitupulu yang menyebut Joko Widodo (Jokowi) akan kehilangan power usai tidak lagi menjabat sebagai presiden. Dia menilai fenomena itu normal.

"Kalau tadi Bang Adian bilang setelah 20 Oktober Pak Jokowi tidak punya wewenang, itu ya memang begitu, setiap presiden selesai ya udah selesai begitu. Terus apa yang mau dinaikin gitu lho?" kata Haikal dalam program Rakyat Bersuara bertajuk Membaca Fenomena "Agak Laen" yang tayang di iNews , Selasa (17/9/2024).

Menurut dia, PDIP seharusnya bertanggung jawab atas beragam fenomena yang terjadi menjelang lengsernya Jokowi. Sebab, PDIP merupakan partai yang mendukung Jokowi selama sembilan tahun terakhir.

Haikal pun meminta agar segala kesalahan jangan dilimpahkan kepada Jokowi.

"Jangan sampai kesalahan ini ditumpahkan ke orang gitu lho. Yang 9 tahun 3 bulan ini bersama Pak Jokowi itu siapa?" ungkapnya.

Menurutnya, kondisi Indonesia saat ini sudah sangat hancur, terlebih karena kasus korupsi. Haikal juga mempertanyakan sikap DPR yang tak kunjung mengesahkan Undang-Undang Perampasan Aset.

"Kalau itu disetujui, perampasan aset itu hanya dari lima orang saja, Rp440 triliun balik dalam waktu sesaat," kata dia.

Oleh karena itu, Haikal kembali menegaskan bila Jokowi tidak lagi memiliki power setelah purnatugas sebagai hal yang normal.

"Itu normal. Presiden Soekarno yang kita hormati ketika beliau tidak lagi presiden kehilangan segalanya. Pak Harto almarhum yang kita hormati, ketika selesai jadi presiden sudah juga selesai, begitu juga Pak SBY, Bu Mega," tandasnya.

Sebelumnya, Adian menilai Jokowi akan kehilangan powernya usai tidak menjabat presiden.

"Sebentar lagi akan ada pergantian kekuasaan. Jokowi akan kehilangan powernya, dia akan menjadi orang biasa," ucap Adian dalam program Rakyat Bersuara.

Setelah tidak menjabat Presiden, kata Adian, fasilitas yang didapatkan Jokowi dan keluarga hanyalah sebatas perlindungan Paspampres.

"Dia (Jokowi) kehilangan kewenangan di seluruh lembaga negara, dia tidak punya perwakilan satu pun di parlemen, dan menurut saya itu tidak akan menguntungkan buat dia," katanya.

Adian menilai loyalis pun tidak menjamin akan setia kepada Jokowi. Dia pun menyinggung sejumlah menteri dan loyalis Soeharto termasuk Harmoko setuju melengserkan Presiden.

"Kita belajar dari sejarah saja, dulu loyalis Soeharto banyak sekali, termasuk Harmoko, termasuk banyak menteri yang lain yang tanggal 11 Maret dilantik bersama-sama dengan dia tapi 70 hari kemudian semua yang dilantik bersetuju menurunkan dia. Lalu dimana loyalitas dalam politik?" tuturnya.

Topik Menarik