Cita-Cita Ridwan Kamil Jadikan Kota Tua Pusat Wisata Internasional 

Cita-Cita Ridwan Kamil Jadikan Kota Tua Pusat Wisata Internasional 

Terkini | okezone | Selasa, 24 September 2024 - 01:52
share

JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil bersama wakilnya Suswono bercita-cita untuk menjadikan Kota Tua menjadi pusat wisata internasional. Salah satunya ide yang dilakukan adalah dengan mengajak universitas untuk berkolaborasi meningkatkan perekonomian di tengah masyarakat.

"Jakarta kota harus jadi pusat wisata internasional, jadi di Jakarta kota, di Kota Tua, kami cari universitas-universitas yang bisa buka cabang dalam ekonomi kreatif untuk jurusan-jurusannya. Sudah ada beberapa kampus yang merdiskusikan, tapi bukan sebagai kampus utama, tapi sebagai kampus remote atau service program," kata Ridwan Kamil dalam Dialog Publik Seni di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024). 

"Lalu di Kota Tua itu nanti penuh dengan orang-orang kreatif, orang-orang yang suka berkesenian, nanti kita cek secara tata ruang, bisakah disuntikan untuk hunian, kos kosannya," sambungnya.

Lantas dia memberikan contoh di mana pesatnya pertumbuhan wilayah Karawaci karena didukung dengan kampus Universitas Pelita Harapan (UPH). "Sehingga seperti UPH di Karawaci. Di Karawaci itu tanpa UPH ekonomi Karawaci, biar saja. Setelah ada ekonomi kampus yang namanya UPH, bergeraklah segala rupa ekonominya," ucapnya. 

Sehingga dia berencana dalam 5 tahun, Kota Tua hidup oleh ekonomi kampus-kampus dan ekonomi kreatif. Yang mana mereka tinggal, bekerja dan bermain di Kota Tua. 

 

"Bahkan insyaallah dalam imajinasi kami, kawasan Kota Tua bisa hidup lagi, ramai, budaya cafe, budaya diskusi, budaya berkesenian, oleh strategi pendidikan sebagai cara pelaksanaan kita," ucapnya.

Selain itu, Kang Emil mengatakan bahwa kebudayaan adalah identitas yang penting. Sehingga Jakarta adalah simpul luar biasa, global, tetapi tidak boleh melupakan kebetawiannya.

"Maka kami ada program namanya Gerbang Betawi Gerakan, Membangun Budaya Betawi, pendidikan, kesenian, arsitektur kota, dan pelestarian situs-situs. Di kombinasi dengan tadi Komitmen Dana Berkesenian, harusnya dalam lima tahun terjadi perubahan cukup signifikan," tuturnya.
 

Topik Menarik