IN2MF Paris 2024 Sukses, Modest Fashion Wastra Indonesia Bersinar di Panggung Dunia

IN2MF Paris 2024 Sukses, Modest Fashion Wastra Indonesia Bersinar di Panggung Dunia

Terkini | okezone | Minggu, 22 September 2024 - 09:34
share

DERETAN desainer Indonesia sukses memeriahkan ajang Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) di Paris pada 7 September 2024. Ini menjadi bukti bahwa modest fashion wastra Indonesia bersinar di panggung dunia.

Bank Indonesia terus mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan melalui program ekonomi dan keuangan syariah (eksyar). Salah satu upayanya adalah menjadikan Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia, sesuai visi Masterplan Industri Halal Indonesia (MPIHI). Sepanjang Januari hingga Juli 2024, ekspor modest fashion mencapai 632,76 juta dolar Amerika Serikat (AS), meningkat 3,38 persen secara tahunan.

Mendukung upaya tersebut, Bank Indonesia bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Indonesia Fashion Chamber (IFC), serta KBRI Paris dalam Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) yang digelar di Paris pada 7 September 2024. Acara ini terintegrasi dengan pameran perdagangan global "Who's Next" di Porte de Versailles pada 8-10 September 2024, menampilkan fesyen wastra yang berkelanjutan dan santun, siap bersaing di pasar global dari segi kualitas, inovasi, dan tren terkini.

IN2MF Paris 2024, modest fashion wastra Indonesia bersinar di panggung dunia. (Foto: IFC)

Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung mengatakan, fesyen dengan tampilan yang santun bukan hanya sebuah tren, namun suatu gerakan global yang mencerminkan keanggunan, martabat, dan kebanggaan budaya yang selaras dengan nilai-nilai Indonesia. Menurutnya, kontribusi industri modest fashion dalam mendukung kemajuan eksyar perlu diperkuat ke pasar global, selaras dengan capaian Indonesia yang telah menduduki peringkat ketiga di bidang industri modest fashion pada laporan State of the Global Islamic Economy 2023. 

“Ke depan, Bank Indonesia bersama dengan mitra strategis akan terus mendukung IN2MF merambah pasar global serta memperkuat promosi wastra nusantara melalui pengembangan inovasi dan kreativitas berstandar internasional,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Okezone.com, Minggu (22/9/2024).

Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Mohamad Oemar berkomitmen untuk mendukung pengembangan eksyar melalui promosi industri modest fashion Indonesia di tingkat internasional, utamanya di Paris. Hal ini sejalan dengan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia, serta meningkatkan ekspor Indonesia. 

 

Sejarah telah mencatat Prancis sebagai ibu kota mode dunia, tercermin dari industri mode Prancis yang mampu mewakili 30 persen dari pangsa pasar industri global dengan total omset mencapai 154 miliar Euro dan menghasilkan 1 juta lapangan pekerjaan di Prancis. Hal ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk merambah pasar tersebut, terutama dalam mendorong peningkatan ekspor modest fashion berbasis wastra Nusantara.

Dalam kesempatan yang sama, terobosan untuk mendorong promosi produk modest fashion Indonesia di ranah global dilakukan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dewan IKRA dan Printemps Paris. Kerja sama ini akan memperkuat eksposur produk binaan IKRA yang dijual di pusat perbelanjaan Printemps di Paris.

IN2MF Paris merupakan bagian dari rangkaian menuju puncak IN2MF di Jakarta pada 30 Oktober – 3 November 2024, bersamaan dengan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11. Diluncurkan sejak Oktober 2022, IN2MF ditargetkan menjadi acuan industri modest fashion global dan menjadikan Indonesia pemain kunci di pasar internasional.

Tahun ini, IN2MF telah digelar di Kuala Lumpur, Dubai, dan Istanbul. Di Paris, desainer Indonesia ternama seperti Itang Yunaz, Wignyo, dan Dian Pelangi turut memamerkan karya mereka. 

IN2MF Paris 2024, modest fashion wastra Indonesia bersinar di panggung dunia. (Foto: IFC)

Masing-masing desainer menampilkan karya yang mencerminkan ciri khas mereka. Batik Chic by Novita Yunus, misalnya, mempersembahkan koleksi bertema "Indigo Whispers" yang memadukan tradisi, keberlanjutan lingkungan, dan gaya kontemporer. Terinspirasi dari warna lautan indigo, koleksi ini menonjolkan keindahan alam Indonesia. Dibuat oleh para pengrajin lokal, koleksi tersebut mengutamakan warisan budaya serta komitmen terhadap keberlanjutan melalui penggunaan bahan ramah lingkungan dan praktik produksi yang etis.

Kain ecoprint sutra yang mewah dipadukan dengan sutra Garut untuk menciptakan busana elegan dengan detail bordir yang rumit. Dirancang untuk wanita modern, koleksi ini mencakup berbagai jenis pakaian seperti kaftan, outer, blouse, dress, dan celana, menggunakan teknik Kanoko. Palet warna, terinspirasi dari kedalaman lautan, menampilkan indigo yang pekat, nuansa biru, dan ungu yang menenangkan, menciptakan ansambel yang chic dan serbaguna, sekaligus menonjolkan keindahan alami yang memikat.

Sementara itu, Yece by Yeti Topiah menampilkan koleksi bertema “Beusea,” yang terinspirasi dari kekayaan bawah laut Indonesia. Laut Indonesia dikenal sebagai wilayah dengan keanekaragaman terumbu karang tertinggi di dunia. Mengacu pada terumbu karang berbentuk geometri, koleksi ini memanfaatkan kain tenun Indonesia dengan pola yang serupa. Kekayaan biota laut yang berwarna-warni namun hidup selaras dan harmonis juga menjadi inspirasi utama koleksi ini, yang menggunakan wastra berupa tenun Troso Jepara. Tenun adalah kain yang dibuat dengan teknik menggabungkan benang secara memanjang (benang lungsi) dan melintang (benang pakan) secara bergantian.

Koleksi casual modest wear ini mengaplikasikan gaya era 1960-an dengan siluet A-line dan bentuk geometris, dipadukan dalam mini dress serta mini skirt berdesain minimalis dengan warna cerah dan motif kontemporer. Detail sulaman memberikan sentuhan eksklusif pada koleksi ini. Warna-warna yang terinspirasi dari alam semesta menciptakan suasana tenang dan nyaman.

 

Sementara itu, koleksi Luvnic by Luffi menghadirkan busana yang terinspirasi dari keinginan manusia akan kebahagiaan, ketenangan, dan kedamaian, serta alam semesta yang menyambut dengan sukacita. Terinspirasi oleh suasana alam yang tenang (cuaca cerah, air yang mengalir, dan sinar matahari yang hangat), koleksi ini menggunakan warna-warna cerah dan energik seperti biru, kuning, dan putih. Desainnya kasual dan simpel, dengan motif batik modern berbentuk geometris yang terinspirasi dari alam semesta, menciptakan suasana yang tenang dan nyaman.

Brilianto juga memamerkan karya menarik dengan koleksi bertema "Reunited," yang bermakna menyatukan kembali potongan bahan menjadi busana baru yang dapat dipakai ulang. Koleksi ini menampilkan kain jumputan khas Sumatera Selatan, dengan perpaduan warna, tekstur, dan motif yang senada. Setiap pakaian dibuat secara eksklusif dan terbatas, dengan detail rumit yang dikerjakan tangan, memberikan nilai artistik yang tinggi. Selain itu, koleksi ini menyampaikan pesan pelestarian lingkungan melalui penggunaan material ramah lingkungan dan daur ulang, yang diproses dengan baik untuk meningkatkan nilai jualnya.

Jamilah x Prafito by Tujuh Bersaudara meluncurkan debut koleksi bertema "Hanabloem" dengan desain kontemporer yang mewah, memanfaatkan wastra Sumatera Selatan. Koleksi Musim Semi/Musim Panas 2025 ini menonjolkan kain premium seperti tenun, sutra, dan linen bertekstur, menciptakan tampilan yang unik. Kemewahan yang dihadirkan juga memperhatikan kenyamanan, dengan potongan modern yang mengikuti tren terkini.

IN2MF Paris 2024, modest fashion wastra Indonesia bersinar di panggung dunia. (Foto: IFC)

Dama Kara mempersembahkan koleksi bertema "Ramaniya," yang dalam bahasa Sanskerta berarti permata yang cantik. Koleksi ini mengolah limbah menjadi karya yang bermanfaat, menyampaikan pesan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah ampas kopi sebagai pewarna alami, koleksi ini memadukan wastra tenun Garut, teknik bordir, dan batik cap tradisional, menciptakan desain yang penuh makna dan kebermanfaatan.

Koleksi ini mengaplikasikan motif piramid dan Gayatri, dengan filosofi bahwa setiap individu diciptakan dengan keistimewaannya masing-masing. Dua garis pada motif Gayatri melambangkan dualisme, yang menunjukkan bahwa di balik sisi kurang yang terlihat, setiap insan dianugerahi kelebihan oleh Sang Pencipta. Sementara itu, motif piramid yang memiliki siluet segi empat melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.

Itang Yunasz menghadirkan koleksi bertema “Arunika,” yang diambil dari bahasa Sanskerta dan berarti “cahaya fajar,” melambangkan awal yang baru, harapan, dan keindahan saat matahari terbit. Arunika dikaitkan dengan Pulau Bali, yang terkenal dengan keindahan alam, budaya, dan wastranya, seperti kain songket yang memiliki keragaman motif.

Koleksi ini mengadaptasi elemen tradisional dengan sentuhan modern. Setiap desain menggabungkan kemewahan bahan premium dengan keunikan motif songket Bali, menciptakan busana yang tidak hanya menonjolkan estetika, tetapi juga sarat makna budaya. Ini merupakan perayaan keindahan dan kekayaan budaya Bali yang diwujudkan dalam setiap siluet busana yang memesona, serta perpaduan antara desain etnik dan kemewahan yang elegan.

 


Koleksi ini menawarkan pilihan busana yang menonjolkan siluet feminin dengan detail yang memukau, mulai dari gaun panjang yang anggun hingga blus dengan potongan modern yang tetap mempertahankan kesan elegan. Warna-warna alami yang terinspirasi dari alam Bali, seperti emas, merah marun, dan biru langit, memperkuat nuansa etnik dan kemewahan yang menjadi ciri khas koleksi ini.

Wignyo menghadirkan koleksi bertema “Second Life” sebagai wujud kepedulian terhadap pelestarian lingkungan. Dalam koleksi ini, Wignyo memanfaatkan potongan kain tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang sebelumnya tidak terpakai dan berpotensi menjadi limbah tekstil. Melalui eksplorasi desain dengan teknik aplikasi perca, potongan-potongan kain tenun ATBM, seperti spunsilk, tenun full bintik, tenun lurik, tenun salur bintik, dan tenun benang putus, dirangkai menjadi gaya pakaian yang artistik.

Koleksi ini terdiri dari long dress, blouse, outerwear/cape, rok overslah, dan celana panjang dengan desain timeless serta potongan simetris. Didominasi oleh warna-warna cerah, koleksi ini menonjolkan sisi kasual dan energik. Detail ruffle, list warna kontras, kerut, lipit, dan ornamen patchwork dengan nuansa terakota, lime green, biru, hijau monokromatis, dan oranye menjadi sorotan utama dalam aksentuasi koleksi ini.

IN2MF Paris 2024, modest fashion wastra Indonesia bersinar di panggung dunia. (Foto: IFC)

Dian Pelangi menampilkan koleksi bertema “Street Style Parisian,” yang menggabungkan gaya kasual modern dengan sentuhan budaya tradisional melalui penggunaan wastra tenun limar khas Palembang. Setiap detail dirancang dengan teknik tenun dan bordir yang unik, menghasilkan tampilan elegan dan memikat. Bahan jeans memberikan nuansa kasual yang menjadi ciri khas koleksi ini, yang juga dilengkapi dengan aksesori topi dan hijab yang di-styling khusus.

Koleksi ini mengusung prinsip sustainable development goals (SDG), khususnya zero waste, dengan memanfaatkan kain perca sisa produksi menjadi embellishment berbentuk bunga. Kehadiran Dian Pelangi di IN2MF Paris diharapkan semakin memperkuat posisinya sebagai pelopor modest fashion yang menggabungkan tradisi dan modernitas, sekaligus mendukung keberlanjutan dalam industri fashion.

Topik Menarik