Kesaksian Keluarga: Kematian Tragis 3 Balita Terkunci di Rumah saat Kebakaran Pulogadung

Kesaksian Keluarga: Kematian Tragis 3 Balita Terkunci di Rumah saat Kebakaran Pulogadung

Terkini | okezone | Sabtu, 21 September 2024 - 17:12
share

JAKARTA - Tiga balita korban kebakaran di sebuah rumah Pulogadung, kini telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, pada Sabtu (21/9/2024) sekira pukul 09.45 WIB. Ketiga balita malang itu dimakamkan dalam satu liang lahat, dekat dengan makam pusara nenek kandungnya. 

Ketiganya yakni Kanaya, Rafka (3,5), dan Asyifa (1,5) ditengarai wafat karena terkunci di dalam kamar saat si jago merah tengah berkobar membakar rumahnya yang terletak di Jalan Cipinang, RT 5 RW 18, Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur.

Pengurus RT 001/013 Cipinang, Satrio Setiyono (57) menjelaskan, ketiga korban sering ditinggal di rumah ketika ibunya hendak antar jemput dua orang kakak kandungnya ke sekolah. Hal ini diungkapkan Satrio, karena tiga balita tersebut senang bermain keluar rumah.

"Iya, makanya dikunci. jadi karena ada salah satu anak yang terlalu hiperaktif kalau kebuka pintunya langsung pergi ke mana-mana," jelas Satrio di lokasi pemakaman, Sabtu (21/9/2024).

Sementara itu, kakak kandung dari ibu korban, Eka (34) mengungkapkan ketiga korban sedang tertidur di kamar yang terkunci tersebut. Kondisi kamar dikunci oleh ibu kandung korban karena sebelumnya salah satu korban sempat terjatuh dari tangga di lantai dua.

"Mereka itu dikunci di kamar lantai dua rumah karena sebelumnya saat ditinggal ibunya mengantar kakaknya sekolah, anak yang bungsu suka keluar dari kamar dan terjatuh ke tangga. Soalnya depan pintu kamar itu langsung tangga," jelas Eka saat ditemui awak media di RS Polri Kramat Jati.

 

Eka menjelaskan, anak bungsu yakni Asyifa (1,5) sudah dua kali terjatuh dari tangga sampai mengalami memar di bagian dada sebelumnya. "Jadi yang bungsu ini sudah dua kali jatuh dari tangga. Dadanya sampai bengkak. Jadi untuk antisipasi itu, ibunya mengunci kamarnya sementara mengantar kakaknya sekolah," terang Eka.

Sebelumnya, kebakaran di permukimam padat penduduk di Jalan Cipinang Baru RT 5/RW 18, Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Kebakaran itu menewaskan tiga balita kakak-beradik.

Sharifuddin, saksi yang juga korban kebakaran mengaku bahwa sumber api berasal dari rumah yang menewaskan ketiga balita tersebut. Hanya saja, bagaimana api itu bisa menyala tak diketahuinya.

"Api itu dari rumah korban (balita yang meninggal). Enggak tahu asalnya gimana soalnya ada anak-anak kecil di situ," kata Sharifuddin saat ditemui di lokasi, Jumat 20 September 2024.

Saat peristiwa kebakaran terjadi, Sharifuddin mengaku sedang tertidur di kediamannya yang berada di sebelah rumah korban. Ia mengetahui kebakaran saat istrinya berteriak terdapat api dan asap yang mengepul.

Topik Menarik