Dua Orang Pemancing Terseret Luapan Air Sungai Gonggang, Satu Selamat, Lainya Dinyatakan Hilang
MAGETAN, iNewsNgawi.id - Nasib tragis dialami dua orang pemancing karena tersapu luapan air sungai Gonggang desa / Kecamatan Lembeyan pada Sabtu sore, ( 15/3). Dua orang bernasib tragis tersebut adalah Fajar (20) warga desa Tapen dan rekanya Dditya Yoga Pratama (20 ) warga desa tunggur kecamatan Lembeyan.
Luapan air bah dari hulu sungai yang datang dengan tiba tiba tidak dapat diantisipasi oleh keduanya yang saat itu berada ditengah sungai, sehingga keduanya terseret arus.
Fajar beruntung dapat menyelamatkan diri karena berhasil menggapai rimbunan pohon di pinggir sungai, sedangkan Adtya hingga kini masih dinyatakan hilang terbawa arus sungai.
"Ada dua orang yang melakukan kegiatan mancing, tiba tiba datang air besar, banjir, karena yang diatas ( hulu ) memang hujan deras, satu orang atas nama fajar bisa menyelamatkan diri, dan satu lagi atas nama Yoga hanyut terbawa air," kata Kapolsek Lembeyan, AKP Sunarto, (16/3) di lokasi pencarian.
Hilangnya Adtya digulung air bah karena detik terakhir korban masih berusaha mengemasi peralatan pancingnya, dan tidak mengindahkan permukaan air yang naik cepat dan berarus deras.
"Korban sepertinya tidak peduli dengan datangnya air, dan terus menggulung tali pancing, meski sudah diperingatkan rekanya, hingga akhirnya tidak tertolong, terbawa arus," kata Muhadi, perangkat desa
Mendapat laporan kejadian ini, tim SAR gabungan BPBD, relawan dan TNI - POLRI langsung melakukan pencarian keberadaan korban, hingga perbatasan sungai Madiun.
Menurut Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Magetan, Eka Wahyudi, area pencarian dimungkinkan hingga 8 km, dengan diterjunkan 3 tim pencarian dengan menggunakan perahu karet.
"Dalam pencarian ini kita membagi menjadi tiga tim, karena diperkirakan radiusnya bisa mencapai 8 Km dari titik hilang, dan rencananya kita juga akan gunakan perahu karet," kata Eka.
Diakui oleh Eka, besarnya terjangan luapan air hingga 4 meter menjadi kendala utama untuk menemukan keberadaan korban, ditambah banyaknya rumpun bambu yang ada disepanjang sungai.
"Kendalanya pada saat hujan itu air sungai cukup tinggi antara 3 - 4 meter, ditambah banyaknya rumpun bambu ditepian sungai sehingga menganggu visibiltas pencarian, jadi kita fokuskan di seputaran perairan," jelas Eka sambil terus memperhatikan perkembangan cuaca untuk operasi pencarian yang sudah berlangsung selama dua hari ini, ( 17/3).
Dari hasil pengamatan para petugas, luapan air sungai Gonggang tersebut karena guyuran hujan lebat lebih dari tiga jam mengguyur daerah Kecamatan Poncol yang merupakan hulu dari sungai tersebut.
Dari video amatir yang diambil oleh warga saat terjadinya banjir sungai ini, nampqk air bercampur lumpur serta material kayu.
Warga menyebut luapan air bah ini tidak bisa diantisipasi kedatangannya karena batu sungai yang biasanya sebagai penanda banjir sudah hilang dari dasar sungai.