Mengenal Sesar Sagaing Pemicu Gempa Dahsyat M7,7 yang Merusak Bangkok, Membentang 1.200 Km di Myanmar
JAKARTA - Gempa bumi dahsyat mengguncang Myanmar yang turut dirasakan dan menghancurkan bangunan di Bangkok, Thailand pada Jumat 28 Maret 2025 waktu setempat.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan bahwa Sesar Sagaing menjadi pemicu gempa dahsyat tersebut. Sesar aktif itu membentang 1.200 kilometer dari Utara ke Selatan Myanmar.
"Sesar ini sangat aktif secara tektonik dan menjadi salah satu sumber gempa potensial di wilayah tersebut. Beberapa kota besar yang dilalui oleh Sesar Sagaing antara lain: Mandalay, Sagaing, Naypyidaw, Bago, dan Yangon. Sesar ini memberi risiko yang besar bagi kota-kota tersebut," ujar Daryono kepada wartawan, Sabtu (29/3/2025).
Daryono menambahkan Sesar Sagaing memiliki mekanisme geser manganan (dextral strike-slip) dengan laju pergeseran cukup signifikan sekitar 18–22 mm per tahun. Sesar ini merupakan bagian dari sistem tektonik yang membatasi Lempeng India dan Lempeng Sunda, sehingga memiliki aktivitas seismik yang sangat signifikan.
"Sesar Sagaing di Myanmar telah beberapa kali memicu gempa besar yang menyebabkan kerusakan signifikan dan korban jiwa sangat besar, yaitu gempa dahsyat pada: 1931 (M7,5) 1946 (M7,3 dan M7,7) 1956: (7,0) 2012: (M6,8) 2025: (M7,7)," jelasnya.
Sebelumnya, Gempa kekuatan M7,6 mengguncang Mandalay, Myanmar pada Jumat 28 Maret 2025 pukul 13.20 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo M7,6 dengan episenter terletak pada koordinat 21,76° LU; 95,83° BT, pada kedalaman 10 Km.
"Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.