Letusan Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT, BNPB: 389 Jiwa Mengungsi
JAKARTA, iNews.id - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur meletus dahsyat, Kamis (20/3/2025) tengah malam. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan statusnya dari Level III Siaga ke Level IV Awas usai terjadi peningkatan aktivitas vulkanis yang signifikan.
Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat sejak 13 hingga 20 Maret 2025 terjadi peningkatan jumlah gempa vulkanis serta kolom erupsi mencapai ketinggian 2.500 meter dari puncak.
"Pada 20 Maret pukul 22.56 WITA, letusan besar terjadi, disertai suara dentuman yang terdengar hingga Larantuka dan Maumere," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Jumat (21/3/2025).
Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kabupaten Flores Timur mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 12/KPTS/III/2025 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, yang berlaku selama 14 hari sejak 20 Maret 2025 hingga 2 April 2025.
SBY Kumpulkan 38 Ketua DPD Demokrat di Cikeas, Ingatkan Kader Kepentingan Negara di Atas Partai
Untuk mengoordinasikan upaya penanganan darurat, telah dibentuk Pos Komando yang diketuai oleh Dandim 1624/Flotim dan berlokasi di Kantor Bupati Flores Timur.
Satgas Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah melaksanakan evakuasi warga pada Kamis (20/3), di beberapa desa yang berpotensi terdampak, termasuk Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Evakuasi akan dibantu oleh personel TNI dan relawan setempat.
Sebelumnya, petugas telah mengevakuasi warga Desa Pululera ke titik pengungsian di Balai Desa Wulanggitang sejak Rabu (19/3/2025).
"Hingga saat ini, jumlah pengungsi sementara tercatat sebanyak 389 jiwa," katanya.
BNPB mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap berita atau informasi yang tidak jelas sumbernya terkait erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Warga yang berada dalam radius 7 km dari puncak, serta 8 km di sektor barat daya dan timur laut, diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. BNPB juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan akibat material vulkanis yang terbawa oleh air saat hujan turun.