Ponton Batu Bara Nyangkut di Jembatan Air Bentayan Bikin Warga Emosi

Ponton Batu Bara Nyangkut di Jembatan Air Bentayan Bikin Warga Emosi

Nasional | inews | Senin, 17 Maret 2025 - 08:02
share

BANYUASIN, iNews.id - Ponton pengangkut batu bara milik PT Tempirai tersangkut di bawah Jembatan Sungai Air Bentayan, Desa Keluang, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (17/3/2025). Insiden ini diduga akibat muatan ponton melebihi kapasitas, sehingga ponton tidak dapat melewati ketinggian jembatan. 

Warga yang mengetahui kejadian itu marah dan menghentikan aktivitas ponton di sungai tersebut. Dari rekaman warga, terlihat ponton yang membawa muatan batu bara terlalu tinggi, hingga menyenggol tiang jembatan dan menyebabkan sambungan badan jembatan melebar. 

Warga khawatir kerusakan ini dapat mengakibatkan jembatan roboh, memutus akses utama mereka untuk beraktivitas sehari-hari.

Setelah beberapa tug boat dikerahkan, ponton yang tersangkut akhirnya berhasil ditarik dan diamankan warga. Meskipun kerusakan pada bahu jembatan terbilang ringan, kekhawatiran warga membuat mereka menahan ponton serta tug boat yang terlibat agar tidak kembali beroperasi.

Warga sepakat menghentikan seluruh aktivitas kapal batu bara yang melintas Sungai Air Bentayan hingga PT Tempirai bertanggung jawab memperbaiki kerusakan jembatan. 

"Kami dari masyarakat, DPRD maupun Pemerintahan Kota Banyuasin, kami berharap PT Tempirai bertanggung jawab penuh pada jembatan ini," ujar anggota DPRD Banyuasin, Herli saat mediasi berlangsung, Senin (17/3/2025).

Sementara itu, nakhoda tug boat masih diperiksa pihak berwenang untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memastikan jembatan masih dapat dilalui kendaraan, namun membatasi angkutan sawit maksimal 15 ton. 

"Ada baiknya kita lakukan dengan pengujian beban yang menggunakan konsultan atau tenaga ahli yang kompeten," kata Dedi dari Dinas  PUPR Banyuasin.

Manajer PT Tempirai, Adi Siahaan mengadakan pertemuan dengan warga dan pemerintah desa. Mereka sepakat segera memperbaiki jembatan demi keamanan dan kenyamanan warga.

"Kami tidak lepas tangan ataupun menutup mata atas kejadian ini sehingga manajemen ataupun direksi saya yang tidak bisa hadir di sini menyampaikan, kami akan bertenggung jawab untuk segala perbaikan atas kerusakan jembatan PTPN," kata Adi. 

Topik Menarik