Viral Emosi Warga Marahi Suami dari Ibu dan Anak Korban Tewas Banjir di Sukabumi
SUKABUMI, iNews.id - Rekaman video warga dengan penuh emosi memarahi suami dari ibu dan anak korban tewas akibat banjir di Sukabumi viral di media sosial. Lokasi kejadiannya di Kampung Gumelar, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025).
Dalam video viral tersebut tampak beberapa warga bergantian melampiaskan emosi mereka dengan meneriakkan cacian kepada suami dari kedua korban tewas yakni ibu dan anak. Warga menuding sang suami lebih mementingkan urusan pribadi atau tetap berdagang dibanding mencari keluarganya yang hilang.
Bahkan warga lebih dibuat geram lantaran sang suami diduga telah berbohong tentang keberadaan istri dan anaknya yang disebut selamat usai banjir bandang menerjang Palabuhanratu.
Informasi diperoleh iNews, identitas sang suami ini bernama Aang. Sementara kedua korban tewas akibat banjir di Palabuhanratu, Sukabumi merupakan ibu dan anak bernama Santi serta Nurul.
Pilih Hotel Mewah Bintang 5 Jadi untuk Bahas RUU TNI, Sekjen DPR: Available dan Terjangkau!
Tim SAR gabungan menemukan Santi dan Nurul dalam keadaan meninggal dunia dalam reruntuhan rumahnya, Jumat (7/3/2025) siang. Padahal sebelumnya, Aang sempat mengklaim istri dan anaknya selamat dan telah mengungsi ke wilayah Cikakak. Pernyataan sang suami ini terekam dalam sebuah video yang telah beredar luas.
Ketua RW 22 Kampung Gumelar Reza membenarkan adanya dugaan kebohongan Aang yang telah memicu kemarahan warga.
"Semalam saya cek langsung ke pasar, saya tanya ke dia soal anak dan istrinya. Dia bilang istrinya sudah pulang ke Cikakak. Jawabannya selalu sama setiap kali ditanya," ujar Reza, Jumat (7/3/2025).
Namun begitu kedua jenazah korban ditemukan, warga menyadari sang suami sudah berbohong. Mereka emosi lantaran melihat Aang tetap menjalankan aktivitasnya di toko kelontongan tanpa menunjukkan kepedulian. Sementara orang lain sibuk mencari korban yang merupakan istri dan anaknya.
Situasi yang sempat memanas berhasil diredam setelah polisi mengamankan Aang guna menghindari tindakan anarkistis warga.
"Saat ini, jenazah Santi dan Nurul telah dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu untuk proses lebih lanjut," katanya.
Diketahui, jasad ibu dan anak itu ditemukan dalam posisi berpelukan, tertimbun di antara puing-puing rumah mereka. Kondisi jenazah berada di tumpukan sampah akibat derasnya arus Sungai Cipalabuhan yang meluap.