Hasto Kristiyanto Klaim Punya Video Skandal Korupsi, KPK: Laporkan!
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengaku membuat puluhan video skandal korupsi pejabat negara. Hal itu dibunyikan usai dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto berharap, Hasto dapat melaporkan kepada pihak berwajib terkait dugaan praktik rasuah dengan bukti yang ia miliki.
"KPK berharap, siapapun yang memiliki informasi, tentang adanya tindakan korupsi, yang dilakukan oleh Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, untuk bisa melaporkan hal tersebut kepada APH yang berwenang menangani perkara korupsi," kata Tessa saat dihubungi wartawan, Minggu (29/12/2024).
Tessa menjelaskan, laporan Hasto diperlukan guna bukti yang ia miliki bisa menjadi bukti untuk mengungkap secara terang benderang.
Juru bicara berlatar belakang penyidik ini melanjutkan, Hasto bisa melaporkan ke tiga aparat penegak hukum (APH) yang berwenang, yakni KPK, Kejaksaan, maupun Polri.
"Agar dapat dilakukan tindakan sesuai prosedur yang berlaku," ujarnya.
Sebelumnya, Juru bicara PDIP, Mohamad Guntur Romli menyebut, sekjen partainya, Hasto Kristiyanto, telah membuat puluhan video terkait dugaan skandal korupsi para pejabat negara. Ia meyakini, puluhan video itu akan menggemparkan publik dan mengubah peta pemberantasan korupsi di Tanah Air.
Hal itu disampaikan Guntur dalam program Interupsi bertajuk"Sengketa Pilkada Belum Mulai, Elite Parpol Tersangka," yang disiarkan oleh iNews TV, Kamis 26 Desember 2024. Dalam acara itu, Guntur memastikan bahwa Hasto masih berada di Tanah Air dan tak bepergian ke luar negeri.
"Ya tentu saja masih di Indonesia, nggak kemana-mana. Dan Mas Hasto itu taat hukum dan kooperatif," kata Guntur dalam forum tersebut.
Lantas, Guntur pun menyampaikan, Hasto telah membuat puluhan video yang akan mengungkap dugaan skandal korupsi para pejabat negara. Video itu merupakan lanjutan dari pernyataan Hasto kali pertama bersuara usai ditetapkan tersangka oleh KPK yang dirilis Kamis 26 Desember 2024.
"Yang menarik adalah, Mas Hasto telah membuat puluhan video, itu adalah yang tadi disampaikan itu yang pertama. Akan ada lanjutan puluhan video yang juga disitu akan membongkar dugaan keterlibatan petinggi-petinggi negara kasus korupsi," kata Guntur.