Kemenag: Wakaf Bisa Jadi Sumber Pembangunan Alternatif Menuju Indonesia Emas 2045

Kemenag: Wakaf Bisa Jadi Sumber Pembangunan Alternatif Menuju Indonesia Emas 2045

Nasional | okezone | Rabu, 11 September 2024 - 22:35
share

JAKARTA Kementerian Agama (Kemenag) bersama Badan Wakaf Indonesia (BWI) gencar mengkampanyekan Gerakan Indonesia Berwakaf Uang. Pasalnya, wakaf dapat menjadi sumber pembangunan alternatif menuju Indonesia Emas 2045.

Demikian diutarakan Kasubdit Edukasi, Inovasi, dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, Muhibuddin, dalam talkshow bertajuk "Menggerakkan Ekonomi Umat Melalui Program Inkubasi Wakaf Produktif dan Program Kota Wakaf", Rabu (11/9/2024).

"Potensinya bisa mencapai Rp180 triliun. Harapannya gerakan ini mampu menjadi alternatif sumber pembangunan menuju Indonesia Emas 2045,"ujar Muhibuddin

Dia menjelaskan, program Akselerasi IWP dirancang untuk mentransformasi nazhir (pengelola aset wakaf) menjadi profesional yang inovatif dan visioner.

Diharapkan, program ini dapat mendorong pengelolaan aset wakaf yang berkelanjutan dan berdampak positif terhadap kesejahteraan umat.

"Tanah-tanah wakaf yang masih idle atau ihyaul mawat akan kita kasih treatment, kita produktifkan. Nanti mauquf alaih-nya untuk pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan para mustadhafin (fakir miskin). Itulah perbedaan Inkubasi Wakaf Produktif dari wakaf konvensional,"bebernya.

Kolaborasi antara pemerintah, lembaga wakaf, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Sehingga ia menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan.

"Dengan sertifikasi Nazhir mencapai 56 persen dari total lembaga pengelola wakaf di Indonesia, diharapkan sinergi lintas lembaga ini dapat terus meningkatkan pengelolaan wakaf di masa depan,"ucapnya.

Bentuk kolaborasi lainnya terlihat dari ditetapkannya Enam kota wakaf, yang merupakan bagian dari inisiatif dan berfokus pada pengembangan aset wakaf di tingkat kabupaten/kota. Adapun enam kota meliputi Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Siak, Kota Padang, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kabupaten Wajo.

"Kami berharap keenam kota ini dapat menjadi contoh yang menginspirasi daerah lain untuk memanfaatkan tanah wakaf sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia di masa depan," tutup Muhibuddin.

Sementara itu,Anggota Komisioner BWI, Shalahuddin Ahmad mengatakan Wakaf, terutama wakaf produktif, akan menjadi solusi bagi generasi muda ke depan. Menurutnya Ekonomi yang didasarkan pada wakaf sebagai salah satu pilar merupakan bentuk 'sharing economy', yang memanfaatkan aset secara bersama.

"Ini akan membuat harga lebih terjangkau dan barang lebih murah. Kesadaran tentang pentingnya wakaf ini sangat penting bagi masa depan kaum muda."tutupnya.

Topik Menarik