5 Fakta Kematian Dokter Aulia, <i>Bullying</i> hingga Pelecehan Seksual Terjadi di Undip Puluhan Tahun

5 Fakta Kematian Dokter Aulia, Bullying hingga Pelecehan Seksual Terjadi di Undip Puluhan Tahun

Nasional | okezone | Selasa, 3 September 2024 - 05:10
share

JAKARTA - Kasus perundungan ( bullying ) dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) yang berujung bunuh diri menuai sorotan. Berbagai fakta baru mencuat tentang praktik perundungan di kampus tersebut.

Berikut fakta-faktanya:

1. Perundungan Sudah Lama Terjadi

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, praktik-praktik perundungan di Undip Semarang, terjadi sejak lama. "Perundungan ini sudah puluhan tahun, tidak pernah bisa diselesaikan secara tuntas, karena memang kurang komitmen dari para stakeholder . Saya sendiri sejak menjabat ini kali ketiga (perundungan)," ujarnya.

2. Tidak Benar Perundungan Hasilkan Tenaga Kerja Tangguh

Menkes Budi Gunadi menegaskan, anggapan bahwa perundungan dapat menghasilkan tenaga kerja yang tangguh adalah tidak benar.

"Saya meminta agar ini dihilangkan, banyak profesi-profesi lain yang perlu tangguh. (perundungan) Selalu dibilang biar tangguh. TNI dan Polri juga kurang tangguh apa ya? Pilot juga fisik harus tangguh dan mereka bisa dilatih tanpa perundungan," katanya.

3. Keterlaluan, Korban Dirundung Secara Fisik dan Mental

Menurut Menkes, kasus perundungan yang dilakukan di Undip sudah keterlaluan. Sebab, korban selain dirundung secara fisik dan mental juga dimintai uang yang cukup besar.

"Perundungan ini sudah keterlaluan dan itu benar-benar dirundung secara fisik dan mental," katanya.

4. Pemalakan hingga Puluhan Juta

Dokter Aulia Risma Lestari nekat mengakhiri hidup karena aksi perundungan. Jubir Kemenkes RI, Mohammad Syahril membagikan update proses investigasi dugaan bunuh diri yang dilakukan dokter Aulia.

Dalam proses investigasi, ditemukan mental dokter Aulia yang merasa stres karena dipalak hingga Rp40 juta untuk memenuhi kebutuhan senior. "Dan sudah saatnya praktik-praktik seperti ini tidak ada lagi di dunia pendidikan apalagi di dokter spesialis kita," ujarnya.

Kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20 Rp40 juta per bulan, ujar dr Syahril dalam keterangan resminya, Minggu 1 September 2024.

Menurut kesaksian, almarhum dokter Aulia ditunjuk sebagai saksi angkatan yang bertugas menerima pungutan dari teman seangkatannya. Selain itu, dia menyalurkan uang tersebut untuk kebutuhan-kebutuhan non-akademik antara lain, membiayai penulis lepas untuk membuat naskah akademik senior, menggaji office boy (OB), dan berbagai kebutuhan senior lainnya.

Faktor ini diduga menjadi pemicu awal almarhumah mengalami tekanan dalam pembelajaran karena tidak menduga akan adanya pungutan-pungutan tersebut dengan nilai sebesar itu, kata dr Syahril.

5. Ada Pelecehan Seksual

Menkes mengungkap bukan hanya perundungan yang terjadi di Undip. Namun, ada sexual harrasment hingga pemalakan uang.

"Perundungan ini sudah keterlaluan dan itu benar-benar dirundung secara fisik dan mental. Kemudian, ada sexual harrasment juga, diminta uang juga, menurut saya sudah keterlaluan dan puncaknya pada saat kemarin akhirnya ada yang tidak tahan, akibatnya meninggal," kata Menkes.

Topik Menarik