6 Cakada dari 4 Provinsi Diisi Perempuan, Politik Indonesia Disebut Tak Lagi Maskulin

6 Cakada dari 4 Provinsi Diisi Perempuan, Politik Indonesia Disebut Tak Lagi Maskulin

Nasional | okezone | Minggu, 15 September 2024 - 06:28
share

JAKARTA - Pengamat politik Universitas Udayana, Bali, Kadek Dwita mengungkapkan keikut sertaan tokoh perempuan di Pilkada Serentak 2024 merupakan bentuk keberhasilan pendidikan politik di Indonesia. Diketahui terdapat enam Calon Kepala Daerah (Cakada) srikandi mewarnai kontestasi di 4 Provinsi Indonesia.

“Tentu fenomena perempuan menjadi calon kepala daerah apalagi menjadi calon gubernur di 4 provinsi merupakan bentuk pendidikan politik yang berhasil,  karena ranah politik yang tadinya sangat maskulin, perlahan cair dan dapat dimasuki perempuan," kata Kadek di Jakarta, Sabtu (14/9/2024).

Keberhasilan ini menurut Kadek bukan tanpa alasan, pasalnya jumlah perempuan yang mengikuti kontestasi politik di Indonesia masih sangat minim sampai perlu dibuat kebijakan afirmasi 30 persen perempuan pada pemilihan legislatif.

“Sebelumnya di Indonesia keterlibatan perempuan dalam politik masih sangat minim. Akhirnya dibuatlah kebijakan afirmasi 30 perempuan dalam daftar Caleg. Namun perlahan jumlah perempuan di parlemen nasional maupun daerah bertambah," ucapnya.

Lebih lanjut, Kadek mengatakan hal berbeda terjadi pada kontestasi pemilihan kepala daerah. Ia mencatat adanya pertumbuhan jumlah calon kepala daerah dari kaum perempuan yang dapat terlihat di setiap momen pilkada.

 

“Kenyataan yang agak berbeda terjadi di Pilkada. Pada level eksekutif kuota 30 persen perempuan dalam daftar calon tidak bisa diterapkan. Hanya saja dari pilkada ke pilkada jumlah calon perempuan di posisi calon wakil maupun kepala daerah kian bertambah tiap gelombangnya," tandasnya.

Sebagai informasi, dari semua propinsi yang menyelenggarakan Pilkada Serentak Tahun 2024 ini ternyata ada empat propinsi yang memiliki calon gubernur perempuan.

Mereka adalah Airin Rachmi Diany di Banten, Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, Luluk Nur Hamidah di Jawa Timur, Tina Nur Alam di Sulawesi Tenggara, dan Sitti Rohmi Djalillah di Nusa Tenggara Barat.
 

Topik Menarik