Jelang Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, Scholas Occurrentes Ajak Kaum Muda Pecahkan Masalah Sosial

Jelang Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, Scholas Occurrentes Ajak Kaum Muda Pecahkan Masalah Sosial

Nasional | okezone | Selasa, 30 Juli 2024 - 06:26
share

JAKARTA Scholas Occurrentes, platform dialog antaragama dan budaya di bawah Vatikan, yang bakal menggelar pertemuan akbar anak-anak muda di Jakarta dan tiga kota lainnya di Indonesia, didukung penuh oleh 5P Global Movement.Diketahui, kegiatan tersebut dilakukan jelang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia yang dijadwalkan pada September 2024.

Melalui program Scholas Citizenship, Scholas telah membantu orang muda di berbagai negara, seperti di Meksiko, Argentina, New York, memecahkan berbagai persoalan dan peduli pada lingkungan sekitar serta teman seusianya.

Dalam keterangan yang diterima, Selasa (30/7/2024), Direktur Scholas Occurrentes di Vatikan, Mara Paz Jurado, mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk menjangkau anak muda di seluruh dunia. Misi utama Scholas adalah menanggapi panggilan untuk menciptakan perjumpaan budaya dari latar belakang yang inklusif, dan mendampingi anak muda menjadi agen perubahan dan bermakna bagi masyarakat.

Dengan program Citizenship, kami mendengarkan aspirasi anak muda di dunia dan menemukan jawaban dalam konteks lokal yang berdampak secara global, katanya.

Sementara di Meksiko, Scholas Citizenship membahas isu kekerasan dan diskriminasi yang menyebabkan tingginya angka bunuh diri di kalangan orang muda.

Pelatihan tersebut, diikuti oleh 250 siswa, 22 guru, dan 58 relawan, menghasilkan rekomendasi yang diberi judul Kota tanpa hati nurani menghasilkan kekerasan, upaya untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata.

Di San Antonio de los Cobres, Argentina, Scholas Citizenship yang diikuti oleh 300 pelajar, 4 guru, dan 10 relawan membahas isu meningkatnya angka bunuh diri di kalangan anak muda.

Solusi yang ditawarkan kaum muda adalah dengan menciptakan ruang bioskop pada hari Jumat di penghujung jam sekolah, yang memungkinkan mereka terhubung dengan apa yang mereka rasakan dan menjauhkan diri isolasi karena kesendirian.

Setelah beberapa bulan, dengan didampingi oleh para fasilitator Scholas, angka bunuh diri turun dari 29 menjadi nol.

Sementara itu, di New York, Scholas Citizenship membahas isu kaum muda yang terasing, dampak dari penggunaan sosial media. Pelatihan tersebut sukses mendirikan sebuah organisasi yang bertujuan mencegah ketergantungan orang muda terhadap sosial media dan menentang praktik perundungan di jejaring sosial media.

Satu hal yang saya sukai dari Scholas Citizenship ini adalah adanya toleransi yang tinggi. Mereka telah mengajari kami untuk bertoleransi dan bekerja dalam kelompok. Hal ini seringkali sulit, ungkap Saintimus, salah satu peserta Scholas Citizenship dari Haiti.

Sebelumnya, dalam World Cyber Meeting Paus Fransiskus mengatakan, Scholas adalah komunitas yang mendidik, yang mendorong orang muda untuk bertumbuh, dengan membuka pintu kepada nilai dan makna universal. Karena sesungguhnya pendidikan adalah upaya untuk menjadi bermakna.

Scholas menyatukan semua siswa dari segala situasi, bahasa, kepercayaan, tanpa meninggalkan seorang pun. Karena yang dibicarakan adalah tentang kehidupan yang inklusif dan universal, ujarnya.

Topik Menarik