Asal Muasal Duren Sawit, Nama Kampung Sejak Zaman Kolonial

Asal Muasal Duren Sawit, Nama Kampung Sejak Zaman Kolonial

Nasional | BuddyKu | Jum'at, 27 Januari 2023 - 12:06
share

JAKARTA Duren sawit merupakan sebuah kecamatan yang ada di kota administrasi Jakarta Timur . Kecamatan ini memiliki asal usul daerah yang unik, terlebih namanya yang mencirikan kota penghasil duren dan sawit.

Kecamatan Duren Sawit membawahi tujuh kelurahan, yaitu Kelurahan Pondok Bambu; Kelurahan Pondok Kelapa; Kelurahan Pondok Kopi; Kelurahan Malaka Jaya; Kelurahan Malaka Sari; Kelurahan Klender dan kelurahan Duren Sawit.

Sebelum menjadi kecamatan, Duren Sawit merupakan wilayah yang berada di bawah pemerintahan kecamatan Jatinegara. Kecamatan Duren Sawit berdiri pada tahun 1993 dengan kantor yang beralamat di Jl. Swadaya VIII No.1, RT.8/RW.1, Duren Sawit, Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur.

Semua nama-nama Kelurahan di Kecamatan Duren Sawit pada mulanya adalah nama Kampung lama yakni sejak abad ke-18. Kampung Duren Sawit sendiri bukanlah berasal dari nama Duren atau pohon sawit.

Sebelum tanaman sawit pertama kali dibawa oleh dokter Birds dari Mauritius pada tahun 1848, nama Kampung Duren Sawit pun sudah ada bahkan sudah eksis pada zamannya.

Nama Duren dan Sawit merujuk pada perkampungan orang Jawa yang berasal dari Duren Sawit yaitu suatu daerah atau perkampungan di Pati Jawa Tengah.

Pada zaman dahulu penduduk di daerah tersebut direkrut oleh VOC sebagai pasukan pribumi untuk mendukung pertahanan di sekitar benteng kota Batavia pada masa itu.

Demikian juga nama Kelurahan Malaka merujuk pada perkampungan, dimana orang-orang yang didatangkan berasal dari Malaka.

Namun berbeda dengan kelurahan Pondok Bambu, Pondok Kopi dan Pondok Kelapa yang sudah berdiri menamai daerahnya sesuai dengan apa yang tumbuh di wilayahnya.

Lantas bagaimana dengan nama Kelurahan Klender?

Nama dari Kelurahan Klender bukan berasal dari kalender maupun penanggalan lainnya. Namun penamaan daerah ini berasal dari bahasa Belanda yakni cleaner atau yang berarti sebuah lahan kecil. Penamaan tersebut berdasarkan kondisi geografis dan hasil komoditinya.

Penamaan kelurahan yang ada di Kecamatan Duren Sawit sudah ada sejak abad ke 17 atau zaman kolonial belanda. Sejak menjadi wilayah kekuasaan belanda, batas wilayah di kecamatan ini sampai sekarang tidaklah berubah.

Dikutip dari laman arsip nasional Indonesia, Berdasarkan surat pengukuran tanah yang tertanggal 13 September 1773 wilayah Pondok Bambu merupakan tanah partikelir milik dari Mayer pribumi bernama sutawangi.

Dengan adanya penamaan tersebut, maka sebagian besar nama wilayah di Kecamatan Duren Sawit merupakan warisan dari zaman kolonial yang memberikan nama berdasarkan kondisi wilayahnya.

(bim)

Topik Menarik