Infografis MRT Targetkan Groundbreaking Fase 3 dan 4 di 2024

Infografis MRT Targetkan Groundbreaking Fase 3 dan 4 di 2024

Nasional | BuddyKu | Kamis, 26 Januari 2023 - 22:26
share

JAKARTA, iNews.id - PT MRT Jakarta menargetkan groundbreaking Fase 3 atau East-West Line dan Fase 4 MRT Jakarta dilaksanakan di 2024. Total biaya proyek fase 3 dan fase 4 mencapai Rp180 triliun.

Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menyampaikan, saat ini proyek MRT Jakarta East-West Line Balaraja-Cikarang sepanjang 84,102 kilometer masih dalam tahap basic engineering design oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Kita mendesak dan menunggu Kemenhub untuk penetapan segera. Target kita groundbreaking itu dalam momen pendanaan sudah closing itu bisa dilakukan di 2024, ujar Tuhiyat dalam Forum Jurnalis di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Menurut dia, perkiraan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek MRT Fase 3 sebesar Rp160 triliun. Adapun, investor proyek fase 3 berasal dari Jepang yang ditandai oleh Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Menteri Perhubungan Indonesia, Pj Gubernur DKI Jakarta, dan Menteri Transportasi dari Jepang pada saat acara G20 lalu.

Anggaran awal itu dinamis sangat tergantung kondisi ekonomi, dan itu ancer kita di Rp160 triliun, kata Tuhiyat.

Dia mengungkapkan, akan ada sebanyak 49 stasiun di East-West Line dengan 49 transit oriented development (TOD). Dia menyebut, pembangunan TOD juga akan dilakukan secara serentak dengan konstruksi stasiun.

Sementara itu, untuk fase 4 sendiri rencananya akan ada 10 stasiun yang terbentang dari Fatmawati hingga Kampung Rambutan dengan panjang lintasan kurang lebih 10,9 km yang berada di bawah tanah atau fully underground. Dana yang dibutuhkan untuk MRT Fase 4 sekitar Rp17 triliun hingga Rp20 triliun yang akan dilakukan dengan skema pembiayaan KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha).

Dan kurang lebih Rp17-20 Triliun dan skemanya Public-Private Partnership (PPP) atau KPBU, ungkap Tuhiyat.

Untuk investor pembangunan fase 4, Tuhiyat mengatakan saat ini salah satu badan usaha dari Korea Selatan menjadi prioritas untuk bekerja sama karena mereka telah meneken Memorandum of Intent (MoI).

Topik Menarik