Selat Tiworo Jadi Penyangga Kawasan Wisata Wakatobi
MUNA BARAT, TELISIK ID - Dalam momentum kebangkitan kembali Sulawesi Tenggara sebagai salah satu kawasan strategi pariwisata nasional, Selat Tiworo masuk sebagai objek wisata island wonder.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tenggara yang diwakili oleh Kabid Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara, Sri Halinarti, menuturkan bahwa bio one Wakatobi melibatkan tujuh objek wisata di Sulawesi Tenggara, dan Selat Tiworo masuk sebagai salah satu penyangga destinasi wisata Wakatobi.
"Ini menjadi perhatian pemerintah provinsi dan Kementerian Pariwisata. Jadi telah masuk program Kementerian Pariwisata, semoga nanti bisa menjadi destinasi desa wisata, yang dapat dipublikasikan oleh Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara," ungkapnya, Sabtu (3/9/2022).
Ia menyampaikan bahwa desa wisata merupakan program prioritas sebagai pemulihan program pariwisata saat ini, di mana desa wisata Sulawesi Tenggara mampu bersaing di skala nasional, serta masuk dalam tahapan 50 besar pada tahun 2022.
Masuknya desa wisata dalam tahapan 50 besar bertepatan dengan momentum ulang tahun Sulawesi Tenggara ke-58, harapannya mampu memberikan pengaruh besar terhadap sektor pariwisata yang ada di Sulawesi Tenggara.
Selain desa wisata, Sulawesi Tenggara masuk 100 besar dalam top kharisma even nusantara (KEN) tahun 2022, yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Di mana program KEN ini bertujuan untuk mempromosikan destinasi pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan yang ada di Sulawesi Tenggara, khususnya di Muna Barat.
Serta dapat memberdayakan potensi lokal dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.
Untuk diketahui, keseluruhan island wonder di Sulawesi Tenggara, meliputi obyek wisata Keraton Wolio di Baubau, Pulau Anoa di Padamara Kolaka, Pantai Toronipa, Labengki Konawe Utara, Liangkabori, Kawasan Masalili Muna, Kepulauan Selat Tiworo di Muna Barat, Matarombeo di Wawolesia Konawe Utara, dan Rawa Aopa di Konawe Selatan.
"Jadi masyarakat Muna Barat tidak bisa mengatakan bahwa tidak diperhatikan, sebab masuk dalam island wonder dari KSPN ikatan Wakatobi," ungkapnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Muna Barat, Dr. Bahri, mengatakan bahwa sesuai apa yang telah dikatakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, bahwasannya Selat Tiworo sebagai penyangga kawasan wisata Wakatobi, sehingga harus ditetapkan sebagai perencanaan pembangunan, sebab selain darat ada pula daerah pesisir yang harus diperhatikan.
"Kalau ditetapkan sebagai kawasan pendukung, maka kita juga harus tetapkan Selat Tiworo menjadi bagian perencanaan pembangunan," tuturnya.
Ia menyebutkan, sektor wisata merupakan sektor paling penting untuk dikembangkan, hal ini dilakukan karena banyak potensi wisata yang dimiliki Muna Barat dengan keunggulan masing-masing.
Untuk wisata alam yang ada di Muna Barat, yakni Pulau Indo, Pulau Gala Kecil, Permandian Matakidi, Permandian Wakante, dan lainnya.
Sedangkan potensi wisata kebudayaan, yakni Benteng Tiworo, perkelahian kuda, modero, tari linda, silat manca.
"Sehingga sudah saatnya kita membangun kepariwisataan, karena dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, kesejahteraan masyarakat dan terpeliharanya kebudayaan," ujarnya. (B)
Penulis: Putri Wulandari
Editor: Haerani Hambali