Ketahui Cara Mudah Hindari Phising dengan 4C, Apa Saja?
JawaPos.com Perkembangan teknologi digital di masyarakat sangat masif. Tua, muda, dan dari kalangan ekonomi apa pun, smartphone sudah bisa dimiliki dan jadi genggaman buat banyak keperluan. Namun demikian, perkembangan teknologi bukan hanya memunculkan hal-hal positif, tapi juga negatif, salah satunya adalah phising. Kejahatan phising adalah salah satu tindak kriminal dunia maya yang patut diwaspadai.
Ada banyak potensi kerugian dari kejahatan jenis ini. Modusnya pun beragam dan bisa dengan mudah dikenali. Bukan hanya kehilangan data, seorang korban phising dapat kehilangan seluruh akses media sosial dan ponselnya bahka ke aset paling penting lainnya seperti data perbankan.
Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), Damar Juniarto menerangkan untuk bisa menghindari phising, caranya sebetulnya mudah. Dirinya memberikan tips yang bisa dilakukan masyarakat jika menemukan adanya upaya phising yang mereka temui.
Phising ini biasanya memanfaatkan hype atau topik-topik yang sedang jadi obrolan di masyarakat. Makanya perlu diwaspadai, ujar Damar saat dihubungi JawaPos.com.
Lebih lanjut, terkait cara menghindari phising dengan mudah, Damar membeberkan tipsnya yang dibuat dalam rumus 4C yakni Cek, Cermat, Cegah, dan Curiga.
Pertama adalah Cek. Kalau menemukan adanya upaya phising yang biasanya beredar melalui link atau tautan di media sosial (medsos) atau WhatsApp, kita harus jeli. Lakukan pengecekan.
Caranya mudah. Cek URL, dokuken atau tautan yang mencurigakan lewat VirusTotal atau website keamanan siber sejenis lainnya. Ini sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri, terang Damar.
Kemudian yang kedua adalah kita harus cermat. Jangan mudah tergiur atau tergoda dengan bujuk rayu upaya phising yang biasanya menggunakan bahasa-bahasa persistent, mendesak atau merayu.
Umumnya, pelaku kejahatan phising biasanya menggunakan ejaan yang salah, kosakata yang aneh atau huruf yang mirip. Inilah kenapa biasanya korban phising adalah orang tua. Mereka tidak cermat. Ada huruf yang mirip antara L dengan I misalnya, atau ejaan yang salah, harusnya sudah bisa dilihat dan dikenali bahwa ini upaya phising, tegas Damar.
Damar mencontohkan, yang dirinya temui baru-baru ini misalnya phising dengan mengatasnamakan promo minyak goreng merek tertentu. Biasanya, kalau ada upaya phising, bahasa pada URL atau tautan tersebut menggunakan ejaan yang salah dengan huruf yang samar.
Kemudian adalah cegah dan curiga. Masyarakat bisa membuat email khusus untuk dituliskan atau dibagikan ke orang yang tidak dikenal, jangan bagikan email atau informasi pribadi.
Kita juga harus curiga. Kalau ada yang meminta data pribadi yanh spesifik. Harus curiga itu (data) untuk apa, kenapa sampai meminta data tersebut, tandas Damar.