Banyak Hutan Gundul di Mojokerto Selatan, Ini Pesan Komisi B DPRD Jatim

Banyak Hutan Gundul di Mojokerto Selatan, Ini Pesan Komisi B DPRD Jatim

Terkini | mojokerto.inews.id | Sabtu, 27 Juli 2024 - 12:00
share

MOJOKERTO - DPRD Jawa Timur (Jatim) mendorong dinas kehutanan untuk memaksimalkan program Perhutanan Sosial bagi masyarakat. Harapannya, program tersebut bisa memberi manfaat, terutama bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. 

Kendati demikian, pengawasan tetap harus dilakukan secara maksimal. Tujuannya, fungsi hutan sebagai kawasan konservasi tetap terjaga. 

Pesan itu disampaikan Anggota Komisi B DPRD Jatim Hidayat, menyusul banyaknya hutan gundul di beberapa kawasan. Dia mencontohkan, di wilayah Mojokerto selatan ada belasan hektare hutan gundul akibat penebangan liar. 

Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya banjir. "Pemerintah harus memperketat pengawasan, termasuk memberikan sanksi hukum bagi pelakunya. Kalau tidak, hutan akan rusak dan habis," katanya saat kunjungn kerja di Kantor Cabang Kehutanan Wilayah Nganjuk, Wilayah Kerja Mojokerto Dinas Kehutanan Jatim, Selasa (23/7/2024). 

Politisi Partai Gerindra ini juga meminta pemerintah menggiatkan reboisasi, salah satunya dengan menanam pohon beringin. Jenis tanaman itu dipilih karena kokoh dan bisa menjadi pengamanan sumber air. 

Dia juga mendorong agar masyarakat yang diberi hak kelola Perhutanan Sosial (PS) bisa amanah. Tidak merusak lingkungan. "Harus tetap diawasi. Lingkungan harus dijaga agar tidak terjadi banjir di daerah masing-masing," katanya. 

Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Nganjuk, Wardoyo, mengatakan, luas hutan yang saat ini dikelola seluas 104.507 hektare (ha). Jumlah tersebut terdiri atas hutan produksi 76.765 Ha, hutan lindung 13.465 Ha dan kawasan konservasi 14.277 Ha.  

 

Selain itu, CDK wilayah Nganjuk memiliki kawasan hutan dengan Pengelolaan Khusus-Perhutanan Sosial (KHDPK-PS) di tiga daerah, yakni Jombang seluas 5.150 Ha, Nganjuk 9.673 Ha, dan Mojokerto 2.582 Ha.

"Kami juga terus mendorong agar masyarakat melakukan penanaman kembali. Kami bersama Perhutani juga melakukan pendampingan kepada masyarakat agar hutan tetap terjaga," ucapnya.

Wardoyo mengaku telah melakukan sosialisasi ke Kabupaten Mojokerto ke 39 desa dari 41 desa. Selain itu, CDK wilayah Nganjuk sudah mengupayakan memberi bantuan bibit dan tanaman buah kepada masyarakat sekitar hutan yang mempunyai lahan kosong.

"Kita upayakan beri bantuan bibit, kayu dan tanaman buah. Tanaman buah tidak dipotong kayunya, tapi diambil manfaatnya," tuturnya.

Topik Menarik