BI Sumut Siapkan Rp5,4 Triliun untuk Nataru, Ajak Masyarakat Cinta Rupiah
MEDAN, iNewsMedan.id - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Utara (BI KPw Sumut) menyiapkan uang tunai senilai Rp5,4 triliun selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Dalam momentum ini, BI KPw Sumut bekerja sama dengan perbankan dan Asosiasi Perusahaan Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (PJPUR) guna memastikan kesiapan pasokan uang layak edar serta penukaran uang baru di masyarakat.
Adapun antisipasi kenaikan jumlah Uang Layak Edar atau ULE yang disiapkan mempertimbangkan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Nataru, kebutuhan pembayaran oleh Pemerintah, dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
"Dalam menyukseskan momentum Natal dan Tahun Baru di Sumatera Utara, BI berkomitmen menyediakan uang kartal sebesar Rp5,4 triliun," ujar Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, Suharman Tabrani, Jumat (20/12/2024).
Suharman Tabrani menambahkan bahwa rangkaian kegiatan penukaran uang pada momen Natal 2024 dikemas dalam kegiatan Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (SERUNAI) 2024 dengan mengangkat tema “Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Kasih". Hal itu untuk mendukung Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Dalam kegiatan ini, BI Sumut melakukan perluasan layanan penukaran di seluruh Kantor Perwakilan BI termasuk KPWBI Provinsi Sumut melalui kas keliling dengan titik layanan diprioritaskan pada tempat peribadatan, institusi pendidikan Kristiani dan lokasi strategis lainnya, pada 14, 15 dan 18 Desember 2024.
Adapun pelaksanaan SERUNAI ini dipusatkan di HKBP Pabrik Tenun, HKBP Marendal, HKBP Simalingkar, HKBP Padang Bulan dan HKBP Tanjung Sari.
"KPWBI Provinsi Sumatera Utara telah melaksanakan Kas Keliling sebanyak 8 kali dengan rata-rata jumlah penukar mencapai 500 orang per lokasi," jelas Suharman Tabrani.
SERUNAI 2024 juga menjadi momen Bank Indonesia untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
Cinta Rupiah yang diwujudkan dengan senantiasa menyayangi Rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang Rupiah yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang (3D), dan merawat Rupiah yang dimiliki dengan baik yaitu Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi (SJ).
"Bangga Rupiah karena Rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa," terang Suharman Tabrani.
Lebih lanjut, Suharman Tabrani menegaskan bahwa penggunaan uang Rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara.
"Paham Rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan" tutup Suharman Tabrani.