Puluhan Warga Mengungsi ke Musola Akibat Longsor di Kuningan, 20 Rumah Terancam
KUNINGAN,iNEWS.ID–Hujan deras yang melanda wilayah Kuningan pada Sabtu (18/1) menyebabkan musibah longsor di banyak titik. Paling parah terjadi di Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum, Kuningan, Jabar.
Musibah longsor menghancurkan tiga rumah dan mengancam 20 rumah lainnya di Dusun Purwasari, RT 002 RW 008, Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum, Kuningan. Akibatnya, sebanyak 26 kepala keluarga (KK) dengan total 79 jiwa, termasuk empat balita, harus mengungsi ke Musola Raudatul Jannah yang berada di lokasi aman.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana mengungkapkan, bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian materil cukup signifikan dengan tiga rumah mengalami kerusakan berat dan belasan lainnya terancam.
"Kami mencatat tiga rumah milik Robin, Danto, dan Rasih/Solihin ambruk. Sementara 20 rumah lainnya berpotensi terdampak jika terjadi longsor susulan," ujarnya, Minggu (19/1).
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang turun sejak pukul 13.00 hingga 17.00 WIB pada Sabtu (18/1) kemarin, menyebabkan tebing di sekitar pemukiman BSPS longsor. Longsoran tanah mengakibatkan tiga rumah terseret dan memaksa puluhan warga untuk mengungsi.
"Tim BPBD bersama aparat desa, kecamatan, TNI, Polri, dan PLN segera turun ke lokasi untuk melakukan asessment dan memberikan bantuan logistik. Area terdampak juga sudah kami pasangi garis polisi untuk mencegah warga mendekat," katanya.
Para warga yang terdampak kini tinggal sementara di mushola dengan kondisi yang memerlukan perhatian.
"Kami telah mendistribusikan bantuan logistik awal, namun kebutuhan mendesak seperti beras, mie instan, lauk-pauk, makanan bayi, serta perlengkapan tidur, tenda, dan dapur umum masih sangat dibutuhkan," terangnya.
Ia juga menegaskan, bahwa langkah penanganan lebih lanjut sedang dikoordinasikan dengan pihak desa dan instansi terkait. Cuaca saat ini terpantau berawan, namun potensi longsor susulan tetap diantisipasi.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana," ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, warga yang terdampak masih menunggu bantuan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama di pengungsian. Pihak BPBD Kuningan juga terus memantau situasi dan kondisi di lokasi bencana.***