7 Keutamaan Puasa Syawal Menurut Hadits, Dapat Pahala Setara Satu Tahun
JAKARTA, iNews.id - Keutamaan Puasa Syawal bagi umat Islam yang menjalankannya salah satunya berpahala setara dengan puasa selama satu tahun. Puasa Syawal baru boleh dikerjakan mulai 2-7 Syawal atau enam hari berturut-turut. Boleh juga dilakukan tidak berurutan asalkan masih berada di Bulan Syawal.
Jumhur ulama yakni mazhab Syafi'i, Hanbali dan Hanafi menyatakan hukum berpuasa enam hari di bulan Syawal adalah sunnah.
Dikutip dari Buku Yang Harus Diketahui Dari Puasa Syawal karangan Ustaz Ahmad Zarkasih Lc, hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya no. 1984 pada bab “kesunahan puasa 6 hari syawal” tersebut ialah hadits yang derajatnya sudah mencapai derajat shahih lidzatihi, dan tidak ada ulama satu pun yang mengkritik keshahihaan hadits tersebut.
Sebagian orang meragukan hadis berpuasa enam hari di bulan Syawal, akan tetapi keraguan itu terbantahkan oleh bukti-bukti periwayatan hadis. Perhatikan ungkapan Syekh Abdullah bin Abdul al-Bassam berikut.
Berkas Eks Ketua PN Surabaya di Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Dilimpahkan, Segera Disidang
“Hadis berpuasa enam hari di bulan Syawal merupakan hadis yang shahih, hadis ini memiliki periwayatan lain di luar hadis Muslim. Selain hadis Muslim yang meriwayatkan hadis berpuasa enam hari di bulan Syawal antara lain; Ahmad, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi.”
Pendapat yang mengatakan bahwa puasa 6 hari syawal itu adalah sebuah ke-makruh-an adalah pendapat yang dipegang oleh madzhab Imam Malik di madinah. Yang jelas memang berbed dengan pendapat jumhur (al-Hanafiyah, al-Syafiiyah dan al-Hanabila) yang memang berpendapat bahwa puasa 6 hari syawal itu puasa sunnah.
Mengutip keterangan Syekh Muhammad Nawawi al- Bantani dalam Syarh Muslim. “Ulama mazhab Syafi’i berpandangan bahwa puasa enam hari pada Syawal paling utama/afdal dilaksanakan secara berturut-turut setelah Idul Fitri. Namun, jika tidak secara berturut-turut (setelah Idul Fitri) atau dilaksanakan hingga akhir Syawal pun tetap akan mendapatkan keutamaan puasa Syawal sepanjang sebelumnya telah melaksanakan puasa Ramadlan.”
7 Keutamaan Puasa Syawal
1. Pahala Selama Satu Tahun
Dalil keutamaan puasa syawal 6 haridisebutkan dalam hadits berikut:
من صام رمضان ثم أتبعه بست من شوال كان كصيام الدهر” رواه مسلم
“Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadlan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama 6 (enam) hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun.” (HR. Imam Muslim)
Banyaknya pahala yang diterima atau dihasilkan dari ibadahnya seorang muslim itu sejatinya adalah anugerah Allah SWT untuk umat Nabi Muhammad SAW yang memang tidak diberikan kepada umat terdahulu. Beberapa keistimewaan yang Allah SWT di antaranya digandakannya amal ummat Nabi Muhammad SAW menjadi 10 kali lipat.
Hal ini yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam firmanNya, surat Al-An’am ayat 160:
مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚوَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
Artinya: Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi). (QS. Al An'am: 160).
Hal itu dikuatkan oleh Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas ra:
“Sesungguhnya Tuhan kalian yang maha tinggi dan mulia adalah (juga) dzat yang penyayang. Siapa yang berniat untuk melakukan kebaikan tapi ia belum melaksanakannya, maka baginya satu kebaikan sempurna. Dan jika ia berniat kemudian melakukannnya, maka baginya sepuluh kebaikan bahkan sampai 700 kali lipatnya atau bahkan berlipat-lipat. ………..” (HR Bukhori, No. 6010. Dan Muslim, No. 187)
Puasa Ramadhan yang telah dilakukan selama sebulan itu, selama 30 hari (ada juga yang 29 hari) itu digandakan menjadi 10 kali lipat. Hitungan jadi seperti ini, 30 X 10 = 300 hari. Berarti selama Ramadhan kemarin kita telah menjalankan puasa selama 300 hari, pahalanya.
Ditambah dengan puasa syawal yang 6 hari. 6 hari X 10 = 60 hari. Jadi puasa ramadhan ditambah dengan puasa 6 hari syawal berarti 300 hari + 60 hari = 360 hari, ini adalah jumlah hari dalam setahun. Jadi benar apa yang disebutkan oleh Nabi SAW tentang puasa syawal, hadiahnya sama seperti puasa setahun penuh.
2. Dibalas 10 Kebaikan
keutamaan Puasa Syawal berikutnya yakni dibalas 10 kali kebaikan. Hal ini disebutkan oleh Nabi SAW dalam hadits yang diriwayatkan Imam al-Darimi dari sabahat Tsauban ra berkata, bahwa Nabi SAW bersabda:
عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا)
Dari Tsauban berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadis ini shahih).
Keutamaan ibadah yang pahalanya dilipatgandakan ini merupakan rahmat dari Allah SWt kepada umat Nabi Muhammad SAW. Sebab, umur umat Nabi SAW memang pendek-pendek tidak seperti umat para nabi sebelumnya yang panjang-panjang.
Umat Nabi SAW diberi rahmat serta anugerah Allah SWT yakni amal sedikit pahalanya banyak. Salah satu hikmahnya untuk menandingi dosa yang diperbuat.
3. Penyempurna puasa Ramadhan
Puasa sunnah Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadhan. Hal ini sebagaimana shalat yang bila ingin menyempurnakan shalat fardu, maka seseorang dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah rawatib, yaitu qabliyah dan bakdiyah. “Begitu pun puasa sunnah Syawal yang dapat menyempurnakan puasa Ramadhan,” tulis Ustadz Amien Nurhakim, dikutip dari NU Online, Kamis (11/4/2024).
4. Sempurnakan pahala puasa
Puasa sunnah Syawal memiliki keistimewaan untuk menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala puasa setahun. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan Rasulullah dalam haditsnya.
5. Tanda puasa Ramadhan diterima
Puasa sunnah Syawal menjadi pertanda puasa Ramadhan diterima oleh Allah. Ustadz Amien Nurhakim menjelaskan, umat Islam yang membiasakan puasa setelah selesainya puasa Ramadhan adalah orang yang beruntung. Sebab kebiasaan tersebut menjadi pertanda diterimanya puasa yang dikerjakan sebelumnya.
6. Tanda syukur kepada Allah
Puasa sunnah Syawal sebagai tanda syukur kepada Allah. Jamak diketahui bahwa di bulan Ramadhan banyak anugerah yang diberikan Allah. Seperti ampunan, pahala yang berlipat-lipat, dan seterusnya. Ini ditegaskan juga dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah ra yang artinya: “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” [dalam riwayat lain]: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim) “Karena ampunan inilah patutnya kita bersyukur kepada Allah dengan melakukan ketaatan berupa puasa Syawal,” jelas Ustadz Amien Nurhakim.
7. Tanda ibadah Ramadhan tak terputus
Puasa sunnah Syawal menandakan bahwa ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan tidak terputus. Spirit beribadah pada bulan Ramadhan hendaknya tidak sekadar menjadi musiman, melainkan harus dipertahankan di bulan-bulan berikutnya.
Sementara puasa Syawal dapat dikatakan adalah salah satu bentuk usaha yang dapat kita lakukan untuk melestarikan ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan.
Dari pembahasan di atas jelas menyebutkan banyaknya keutamaan menjalankan Puasa Syawal. Karenanya, Muslim perlu melatih diri kembali untuk menjalankan puasa Syawal.
Wallahu A'lam