Ngeri! Badan Geologi AS Sebut Korban Tewas Gempa Myanmar Bisa Tembus 10.000 Orang

Ngeri! Badan Geologi AS Sebut Korban Tewas Gempa Myanmar Bisa Tembus 10.000 Orang

Terkini | inews | Sabtu, 29 Maret 2025 - 20:01
share

WASHINGTON, iNews.id - Hasil pemodelan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkap, gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) bisa merenggut 10.000 nyawa lebih. 

Selain itu nilai kerugian materi yang ditimbulkan bisa lebih besar dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut. 

Sementara itu data resmi pemerintah hingga Sabtu (29/3/2024) sore, jumlah korban tewas menembus 1.644 orang dengan korban luka 3.408. Selain itu 139 orang hilang dan diperkirakan ratusan lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan, termasuk 90 di blok apartemen Mandalay.

Susan Hough, ilmuwan Program Bahaya Gempa Bumi USGS, mengatakan saat ini sulit untuk memprediksi jumlah korban tewas akibat gempa yang bertitik pusat di Sagiang tersebut karena berbagai alasan, termasuk waktu. Gempa terjadi pada siang hari saat warga sedang beraktivitas. Berbeda dengan kejadian pada malam hari, di mana sebagian besar penduduk berada di dalam rumah dan sedang istirahat atau tidak dalam kondisi sadar. 

"Orang-orang terjaga, mereka masih sadar, mereka lebih mampu merespons," ujarnya, kepada Reuters, dikutip Minggu (30/3/2025).

Menurut Hough, campuran material konstruksi bangunan modern dan tradisional di Myanmar juga berperan dalam menilai perkiraan jumlah korban. Bangunan tradisional, biasanya terbuat dari kayu, akan berpotensi mematikan dibandingkan beton.

Petugas SAR berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang terjebak di reruntuhan. Semakin cepat evakuasi dilakukan, potensi nyawa terselamatkan juga semakin tinggi. Gempa terjadi pada Jumat pukul 12.50 waktu setempat. Seorang perempuan berhasil diselamatkan pada Sabtu sore dalam kondisi masih hidup dari reruntuhan bangunan setelah terjebak selama 30 jam.

Sejauh ini 139 orang dinyatakan hilang, besar kemungkinan mereka masih terjebak di reruntuhan bangunan.  Data militer Myanmar mengungkap lebih dari 1.500 rusak di Mandalay.

Meski demikian penghitungan militer atau pemerintah bisa saja tidak akurat karena Myanmar dalam kondisi konflik. Informasi, apalagi di daerah-daerah terpencil, tak bisa segera diketahui karena kebijakan ketat atau kendala teknis. 

Topik Menarik