Korban Tewas Gempa Myanmar Tembus 150 Orang, Prabowo hingga Trump Tawarkan Bantuan
JAKARTA, iNewa.id - Korban tewas akibat gempa bumi bermagnitudo 7,7 di Myanmar, Jumat (28/3/2025), telah mencapai 151 orang. Selain itu 700 lebih luka serta 300 lainnya hilang. Banyak korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan.
Banyak negara menyampaikan belasungkawa serta menawarkan bantuan kepada pemerintah Myanmar, termasuk Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
Selain Myanmar, Thailand juga terdampak gempa dahsyat yang terjadi pada Jumat siang tersebut. Sejauh ini 10 orang tewas di Thailand serta lebih dari 100 orang hilang akibat runtuhnya gedung 30 lantai yang sedang dalam pembagunan di Bangkok.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa kepada Myanmar dan Thailand seraya menegaskan siap membantu kedua negara tersebut.
"Indonesia siap memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk upaya pemulihan di daerah yang terkena dampak," kata Prabowo.
Negara Asia Tenggara lainnya, Malaysia, juga menyampaikan hal serupa. Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengatakan sangat prihatin oleh gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar dan Thailand hingga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang masif.
"Atas nama Malaysia, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada semua yang telah kehilangan orang yang dicintai, dan doa kami untuk mereka yang mengalami luka dan mengungsi. Malaysia berdiri dalam solidaritas yang tak tergoyahkan bersama tetangga kami dan sesama Negara Anggota ASEAN," katanya pada X.
Dia juga menawarkan bantuan kemanusiaan dan siap untuk mendukung upaya kemanusiaan sesuai kebutuhan.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong juga menyampaikan belasungkawa dan mengatakan akan bekerja sama dengan negara-negara di kawasan dan lembaga kemanusiaan dalam upaya tanggap darurat.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan pemerintahannya juga siap menawarkan bantuan.
"Mengkhawatirkan situasi pascagempa di Myanmar dan Thailand. Berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan semua orang. India siap menawarkan semua bantuan yang memungkinkan. Terkait hal ini, kami meminta otoritas kami untuk bersiaga. Kami juga meminta MEA (Kementerian Luar Negeri) untuk tetap berhubungan dengan Pemerintah Myanmar dan Thailand," kata Modi di media sosial X.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan masyarakat di negara-negara terdampak gempa.
"Sistem (PBB) di kawasan tersebut tengah bergerak untuk membantu mereka yang membutuhkan," kata Guterres.
Tak ketinggalan, Presiden AS Donald Trump menyampaikan duka cita seraya menawarkan bantuan untuk Nyanmar. Trump bahkan mengatakan sudah menjalin kontak dengan pemerintah Myanmar.
"Kami akan membantu. Kami sudah berbicara dengan negara tersebut," ujarnya.