Headline iNEWS.ID: Geger! Jurnalis Tak Sengaja Dimasukkan Grup Obrolan Para Menteri AS Bahas Serangan ke Yaman
JAKARTA, iNEWS.ID - Rencana militer Amerika Serikat menyerang Yaman ternyata bocor ke jurnalis, gara-gara tak sengaja dimasukkan dalam grup obrolan para menteri.
Jurnalis yang mengetahui rencana serangan AS ke Yaman itu adalah Pemimpin Redaksi Majalah The Atlantic Jeffrey Goldberg. Hal ini diceritakannya dalam artikel yang dimuat di The Atlantic pada Senin 24 Maret.
Dia menuliskan, dunia mengetahui sesaat sebelum pukul 14.00 Waktu Timur pada 15 Maret, Amerika Serikat mengebom target-target Houthi di seluruh Yaman. Namun, dia tahu 2 jam sebelum bom pertama meledak.
Rencana itu bocor karena dia dimasukkan dalam grup obrolan aplikasi Signal. Grup yang berisi beberapa menteri kabinet Presiden Donald Trump serta pejabat tinggi itu membahas aksi militer. Pada pukul 11.44, Pete Hegseth, menteri pertahanan AS mengirim rencana perang melalui pesan.
Persebaya Surabaya vs Persib Bandung: 2 Pemain Penting Bojan Hodak Sudah Sembuh dari Cedera
Semuanya berawal saat Goldberg menerima pesan permintaan bergabung dalam grup di Signal dari seorang pengguna bernama Michael Waltz. Awalnya, dia meragukan bahwa nama Waltz tersebut adalah Penasihat Keamanan Nasional Trump. Namun, tak lama setelah itu dia terkejut masuk dalam grup obrolan bersama 18 pejabat lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Wakil Presiden JD Vance, dan Hegseth.
Dia pun langsung melapor ke Gedung Putih mengenai kebocoran informasi keamanan tingkat tinggi itu. Setelah itu dia keluar dari grup obrolan.
Sementara pemerintahan Trump mengonfirmasi insiden tersebut melalui pernyataan yang dikeluarkan Dewan Keamanan Nasional. Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional, Brian Hughes mengatakan, pihaknya sedang mengevaluasi bagaimana bisa ada nomor secara tidak sengaja dimasukkan dalam grup tersebut.