Mufti Arab Saudi Desak Para Imam Tak Rekam Video saat Pimpin Salat, Kenapa?
RIYADH, iNews.id - Arab Saudi mendesak para imam dan penceramah untuk memperbaiki niat dalam beribadah. Keikhlasan harus diutamakan, apalagi selama bertugas di Bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, Mufti Agung Arab Saudi yang juga Ketua Dewan Ulama Senior Sheikh Abdul Aziz Al Sheikh mendesak para imam dan penceramah tidak merekam video kemudian mengunggahnya di media sosial dengan tujuan untuk mempromosikan diri.
Dalam fatwanya, Sheikh Abdul Aziz mengungkapkan keprihatinan atas maraknya tren perekaman dan posting-an salat dan ceramah di masjid-masjid ke berbagai platform media sosial. Dia menegaskan, praktik tersebut bisa mengancam keikhlasan ibadah.
“Ikhlas adalah syarat diterimanya setiap ibadah,” katanya, seraya menambahkan menampilkan aktivitas keagamaan di depan umum dengan tujuan mendapat pujian atau perhatian, bertentangan dengan tujuan ibadah.
5 Fakta Bu Salsa Eks Guru SD di Jember Viral gegara Video Syur, Nomor 3 Ramai Dibahas Netizen
Pernyataan Mufti Agung Saudi tersebut disampaikan sebagai respons atas pertanyaan mengenai keputusan terbaru Kementerian Urusan Agama Islam yang melarang perekaman salat serta ceramah Ramadhan kemudian menyebarkannya di media sosial.
Sheikh Abdul Aziz mendukung keputusan tersebut dengan menyebutnya sebagai masalah serius. Bahkan sebelum pengumuman dari kementerian, pihaknya sudah melakukan intervensi.
"Ada dua syarat agar suatu amal diterima oleh Allah SWT: Ikhlas dan mengikuti ajaran Alquran dan Sunnah Nabi," kata Sheikh Abdul Aziz.
Selain itu Sheikh Abdul Aziz juga memperingatkan praktik perekaman dan memosting imam dan penceramah bisa terjerumus kepada perbuatan riya sebagaimana hadits Rasulullah SAW.
"Sungguh perkara yang paling aku takutkan dari kalian adalah syirik kecil, lalu ketika beliau ditanya tentang hal itu, beliau menjawab, riya”.