Catat! Orang Tua Tidak Boleh Membandingkan Anak, Ingat Pesan Ini 

Catat! Orang Tua Tidak Boleh Membandingkan Anak, Ingat Pesan Ini 

Terkini | inews | Minggu, 23 Maret 2025 - 01:59
share

JAKARTA, iNews.id - Setiap anak itu memiliki keistimewaan dan kekurangannya masing-masing. Karena itu, sebagai orang tua tidak diperkenankan untuk membanding-bandingkan anak. 

Bukan hanya akan merusak mental si anak, perilaku membandingkan ini bisa juga merusak rasa syukur terhadap apa yang telah Allah SWT berikan. Apa maksudnya?

Penceramah Gus Hafidz menjelaskan, tidak ada manusia yang sempurna. Allah SWT akan menitipkan kelebihan dan kekurangan dalam diri seseorang, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. 

"Allah menciptakan ada garis tangan angka Arab 18 di sebelah kanan, dan kiri angka 81, jika digabung 18 + 81 sama dengan 99, artinya manusia tidak ada yang sempurna, makanya tidak etis bila seorang anak membanding-bandingkan orang tuanya dengan orangtua lain," kata Gus Hafidz dalam Tabligh Akbar Nikmatnya Ramadan iNews, dikutip Minggu (23/3/2025). 

Sebagai anak, pesan Gus Hafidz, tetaplah menghormati kedua orang tua, walau dalam hal apa pun. Begitu juga dengan orang tua, jangan membanding-bandingkan anak sendiri dengan anak lain. Sebab, setiap anak itu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

"Mungkin anak kita jago di satu hal, tapi tidak jago di hal lain. Ya, seperti itu, lihatlah kelebihan si anak dan memaksimalkan potensinya," ungkap Gus Hafidz. 

Penceramah Ustaz Hilmi Firdausi menambahkan, dari kasus ini, penting bagi orang tua untuk memiliki hati yang bersyukur. Pahami bahwa setiap anak itu ada tipe-tipenya tersendiri. 

"Ingat, anak gak bisa request mau lahir dari orang tua yang seperti apa. Jadi, kenali kelebihan dan kekurangannya. Jangan malah membanding-bandingkan," ungkapnya. 

"Jika anak tidak jago matematika, tapi jago olahraga, ya, maksimalkan di olahraganya. Itu cara yang terbaik, bukan kemudian membandingkan dengan anak orang lain, atau bahkan membandingkan si kakak dengan adiknya sendiri," tambah Ustaz Hilmi Firdausi.

Topik Menarik