Pelatih Belanda Sindir Timnas Indonesia, Sebut Garuda Tak Ada Apa-Apanya

Pelatih Belanda Sindir Timnas Indonesia, Sebut Garuda Tak Ada Apa-Apanya

Olahraga | inews | Sabtu, 22 Maret 2025 - 10:55
share

AMSTERDAM, iNews.id – Pelatih asal Belanda, Robert Maaskant, menyindir Timnas Indonesia. Dia menyebut, dengan skuad mewah, Tim Garuda tak ada apa-apanya di level internasional. 
 
Sindiran itu terlontar usai Timnas Indonesia dibantai Australia 1-5 di Sydney Football Stadium, dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (20/3/2025). 

Skuad Garuda yang bergelimang pemain berkualitas justru terjungkal. Mereka kalah dari Socceroos – julukan Timnas Australia – yang sedang mengalami badai cedera serta adaptasi dengan pelatih baru. 
 
Maaskant mengakui Timnas Indonesia memang mempunyai pemain berkualitas seperti Calvin Verdonk, Mees Hilgers, dan Thom Haye. Namun menurutnya, ketiga pemain itu belum bisa memberikan kontribusi besar untuk level tim nasional. 

Dia juga menilai, Skuad Garuda tidak mempunyai kekompakkan dan terlalu dibebankan ekspektasi tinggi. 

"Mereka adalah pemain hebat di Eredivisie (Liga Belanda), tetapi tentu saja kelompok itu tidak ada apa-apanya di level internasional. Itu tidak akan berubah dalam semalam," kata Maaskant dikutip dari Sportnieuws NL, Sabtu (22/3/2025). 

Kekalahan memalukan itu mencoreng debut Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong yang dipecat. 

Maaskant menegaskan, pelatih Patrick Kluivert sudah sewajarnya bergantung pada pemain-pemainnya. Sayang, kata Maaskant, kekompakkan atau chemistry tidak bisa terbangun dalam semalam saja. 

"Anda bergantung pada pemain Anda. Jika Anda memiliki pemain biasa-biasa saja di level internasional, Anda tidak boleh berharap untuk memiliki tim papan atas bersama dalam semalam," pelatih Helmond Sport itu menjelaskan. 

Lebih jauh, Maaskant juga menyoroti Timnas Indonesia yang baru-baru ini banyak menaturalisasi pemain keturunan. Menurut mantan pelatih Go Ahead Eagles itu, para pemain itu memiliki kualitas biasa-biasa saja. 

"Kehebohannya terlalu besar. Kami sama sekali tidak mengenal pemain itu dan jarang melihat mereka bermain. Satu-satunya yang kami dengar adalah: 'Yah, pemain Belanda itu akan ke sana, dan yang itu juga, dan yang itu akan ke sana'," kata Maaskant.

Topik Menarik