7 Kultum 10 Hari Terakhir Ramadhan Singkat dan Bermakna

7 Kultum 10 Hari Terakhir Ramadhan Singkat dan Bermakna

Gaya Hidup | inews | Jum'at, 21 Maret 2025 - 18:28
share

JAKARTA, iNews.id - Kultum 10 hari terakhir Ramadhan singkat berikut ini dapat dijadikan sebagai pengingat untuk kembali fokus dalam beribadah dan meraih keutamaan Lailatul Qadar. 

Kultum atau kuliah tujuh menit merupakan suatu ceramah singkat yang membahas tentang beragam tema keagamaan. 

Pada bulan Ramadhan, terdapat banyak tema kultum yang bisa disampaikan. Salah satu temanya yakni keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan atau malam Lailatul Qadar.

Adapun berikut ini kultum 10 hari terakhir Ramadhan singkat dapat dijadikan sebagai referensi dilansir dari berbagai sumber, Jumat (21/3/2025). 

Kultum 10 Hari Terakhir Ramadhan 

1. Membaca Al-Qur'an Secara Khusus

Membaca Al-Qur'an merupakan salah satu amalan utama di bulan Ramadhan terutama pada 10 hari terakhirnya. Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia dan menjadi sumber inspirasi serta motivasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Selama sepuluh hari terakhir Ramadhan, sangat dianjurkan bagi setiap Muslim untuk meningkatkan intensitas membaca Al-Qur'an baik secara individu maupun bersama-sama dengan keluarga atau komunitas masjid. 

Membaca Al-Qur'an tidak hanya sekedar rutinitas tetapi harus dilakukan dengan pemahaman dan penghayatan terhadap makna ayat-ayat-Nya. 

Dengan membaca Al-Qur'an secara rutin selama sepuluh hari terakhir Ramadhan, kita berharap bisa mendapatkan keberkahan serta hidayah dari Allah Swt melalui firman-Nya.

2. Itikaf dan Keutamaan Berdiam di Masjid

Iktikaf adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Dalam tradisi Islam, iktikaf berarti berdiam diri di masjid dengan tujuan beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. 

Rasulullah saw diketahui melakukan itikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, yang menunjukkan betapa pentingnya waktu ini untuk fokus dalam ibadah.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, beliau menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw selalu melakukan itikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. 

Ini adalah kesempatan emas bagi umat Islam untuk menjauh dari kesibukan duniawi dan spiritualitas yang lebih mendalam. 

Dengan beritikaf, kita dapat mengisi waktu dengan shalat, membaca Al-Qur'an, berdoa, dan berzikir tanpa gangguan. Melalui itikaf, kita juga dapat memperkuat ikatan dengan Allah Swt. 

Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk melakukan itikaf dengan niat yang tulus agar dapat meraih keberkahan dari Allah Swt selama sepuluh hari terakhir Ramadhan.

3. Perbanyak Doa dan Permohonan Ampunan

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada 10 hari terakhir Ramadhan adalah memperbanyak doa dan permohonan ampunan kepada Allah Swt. 

Dalam momen-momen penuh berkah ini, umat Islam diajak untuk mengingat bahwa Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dengan permohonan belas kasihan, kita menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran akan keterbatasan diri.

Dalam Al-Qur'an, Allah Swt berjanji akan mengabulkan doa hamba-Nya yang ikhlas. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memanfaatkan waktu-waktu ini dengan berdoa secara khusyuk. 

Mari kita tingkatkan intensitas doa dan permohonan ampunan selama sepuluh hari terakhir Ramadhan agar bisa meraih keberkahan dan pengampunan dari Allah Swt.

4. Kemurahan Allah di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah waktu penuh rahmat dan ampunan dari Allah Swt. Di sepuluh hari terakhirnya, kemurahan Allah semakin terasa nyata melalui berbagai peluang ibadah yang diberikan kepada umat-Nya. 

Dalam hadis disebutkan bahwa setiap amal baik yang dilakukan pada waktu-waktu ini akan mendapatkan ganjaran yang lebih besar dibandingkan dengan hari-hari lainnya.

Salah satu cara untuk meraih kemurahan Allah adalah dengan memperbanyak istighfar dan doa. Di saat-saat akhir Ramadhan, pintu-pintu surga terbuka lebar bagi mereka yang ingin bertaubat dan kembali kepada-Nya. 

Dalam keadaan seperti ini, seseorang dapat lebih mudah memikirkan dirinya dan memperbaiki kualitas ibadahnya. Yang tidak kalah pentingnya adalah membangun hubungan sosial melalui sedekah dan membantu sesama selama bulan suci ini. 

Mari kita semua berkomitmen untuk menyambut 10 hari terakhir Ramadhan dengan semangat baru dalam beribadah dan meningkatkan amal kebaikan agar bisa meraih kemurahan Allah Swt secara maksimal .

5. Zakat dan Kepekaan Sosial

Salah satu aspek penting dalam Islam adalah zakat sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama umat manusia. Di bulan Ramadhan, zakat menjadi semakin relevan karena banyak orang yang membutuhkan bantuan terutama menjelang Idul Fitri. 

Zakat tidak hanya membersihkan harta tetapi juga menyucikan jiwa dari sifat kikir dan egois. Dalam konteks 10 hari terakhir Ramadhan, umat Islam didorong untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang-orang di sekitar mereka. 

Memberikan zakat atau infak pada waktu-waktu ini akan membawa dampak positif baik bagi penerima maupun pemberi zakat itu sendiri. Selain itu, zakat juga menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. 

Di saat-saat akhir Ramadhan, mari kita pastikan bahwa zakat kita sudah disalurkan dengan tepat kepada mereka yang membutuhkan agar dapat memberikan manfaat maksimal. Melalui zakat, kita tidak hanya membantu orang lain tetapi juga membangun solidaritas sosial. 

6. Amalan Penting di 10 Hari Terakhir Ramadhan

10 hari terakhir Ramadhan merupakan waktu yang sangat istimewa bagi umat Islam. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, Rasulullah saww menunjukkan kesungguhan beribadah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dengan lebih intens dibandingkan hari-hari lainnya. 

Hal ini menandakan pentingnya memanfaatkan waktu-waktu penuh berkah ini untuk meningkatkan kualitas ibadah kita, seperti shalat malam, membaca Al-Qur'an, dan berzikir. Kesungguhan Nabi dalam beribadah di masa ini menjadi teladan bagi kita untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. 

Di dalam sepuluh malam terakhir ini, terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Malam ini diyakini sebagai waktu di mana doa-doa dikabulkan dan ampunan Allah Swt yang dilimpahkan kepada hamba-Nya. 

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi setiap umat Islam untuk mengingat dan menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah yang khusyuk. Dalam hal ini, Rasulullah saw menganjurkan kita untuk memperbanyak doa dan memohon pengampunan, serta melakukan amal kebajikan lainnya.

Akhirnya, marilah kita semua berusaha mengisi 10 hari terakhir Ramadhan dengan berbagai amal ibadah dan kebaikan. Dengan niat yang tulus dan usaha yang maksimal, semoga kita semua mendapatkan keberkahan dan meraih Lailatul Qadar.

7. Menggapai Lailatul Qadar

Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah dan kemuliaan, di mana Allah Swt menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia. 

Dalam pencarian malam ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan doa selama sepuluh hari terakhir Ramadhan. Rasulullah saw bersabda bahwa Lailatul Qadar dapat ditemukan pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan suci ini.

Malam Lailatul Qadar diyakini memiliki keutamaan luar biasa; beribadah pada malam tersebut sama dengan beribadah selama seribu bulan. 

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memaksimalkan ibadah di malam-malam ganjil tersebut dengan melakukan shalat tahajud, membaca Al-Qur'an, serta berzikir dan berdoa. 

Dalam suasana khusyuk tersebut, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt dan memohon ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan. Dalam konteks ini, mari kita tingkatkan komitmen untuk beribadah bersama keluarga dan masyarakat sekitar. 

Akhir kata, mari kita manfaatkan sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan sebaik-baiknya agar tidak ada satu pun dari kita yang terlewatkan dari mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar. 

Demikian ulasan mengenai kultum 10 hari terakhir Ramadhan singkat. Semoga bermanfaat!

Topik Menarik