Operasi Modifikasi Cuaca Tahap Ketiga di Jakarta Rampung, 20 Ton Garam Telah Disemai

Operasi Modifikasi Cuaca Tahap Ketiga di Jakarta Rampung, 20 Ton Garam Telah Disemai

Terkini | inews | Jum'at, 21 Maret 2025 - 02:45
share

JAKARTA, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), TNI AU dan PT RAI telah merampungkan kegiatan operasi modifikasi cuaca (OMC) tahap ketiga pada 11-20 Maret 2025. Modifikasi cuaca digelar dalam upaya mitigasi potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi berbagai faktor atmosfer.

Dengan berakhirnya OMC tahap 3, Badan BPBD DKI Jakarta berharap dampak cuaca ekstrem di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dapat diminimalisir. 

"Kami akan terus melakukan pemantauan kondisi cuaca serta kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi perubahan cuaca yang signifikan di masa mendatang,” ucap Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan sekaligus Juru Bicara OMC Jakarta 2025, Michael Sitanggang di Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Michael menambahkan, pelaksanaan OMC hari terakhir telah dilakukan sebanyak 2 sorti penyemaian, Sorti pertama di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Perairan Selatan Ujung Kulon selama 2 jam 10 menit. Sedangkan Sorti kedua menyasar wilayah Perairan Selatan Banten dan Perairan Selatan Lampung selama 1 jam 55 menit. 

Selama tahap ketiga sebanyak 20 ton garam telah disemai sebagai upaya menekan potensi cuaca ekstrem.

“Secara total keseluruhan pelaksanaan OMC berlangsung sebanyak 25 sorti dengan total jam terbang 51 jam 5 menit menggunakan bahan semai higroskopis sebanyak 20 ton,” katanya.

Sementara itu, BMKG melaporkan bahwa fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) terdeteksi berada di Kuadran 3 (Maritime Continent) dengan spasial MJO melewati Jawa bagian barat.

"Selain itu, anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang negatif serta keberadaan monsun Asia masih berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah ini," kata Plt Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo.

Budi menuturkan, pola angin di wilayah operasi bertiup dari arah Barat hingga Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 5 hingga 25 knot. 

Selain itu, terdeteksi adanya zona konvergensi dan konfluensi di Laut Jawa hingga pesisir utara Jawa bagian barat, yang dapat mendukung pembentukan awan hujan dan meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah yang terdampak.

“Pada siang hingga malam hari terdapat potensi hujan ringan hingga sedang di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Sementara itu, potensi hujan lebat bersifat sporadis masih dapat terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat,” ucapnya.

Topik Menarik